Senin, 30 Juni 2014

Jejak Rumah Kelahiran Bung Karno Di Surabaya

Rumah itu tampak sederhana dan berada di tengah kampung yang cukup padat. Warna cat rumah tampak kusam dengan beberapa bagian ada yang terkelupas. Walau sederhana,  siapa sangka jika rumah itu bernilai sangat tinggi harganya karena mencapai miliaran rupiah.


Tentu bukan karena bentuk dan tampilan fisik yang menjadi faktor mahalnya harga rumah itu. Tetapi karena tingginya latar belakang nilai sejarah rumah itu karena di sanalah tempat kelahiran DR. Ir. Soekarno atau Bung Karno, Presiden pertama Indonesia.



Keberadaan rumah yang diyakini sebagai tempat kelahiran Bung Karno itu tentu mematahkan pendapat banyak orang yang selama ini beranggapan bahwa Bung Karno lahir di kota Blitar, dimana beliau juga dimakamkan di sana.


Rumah itu berlokasi di sebuah rumah kuno milik keluarga Ibu Jamilah di  Pandean Gang IV Nomor 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya. Suasana dengan nuansa Bung Karno sangat terasa ketika memasuki kampung itu.

 

Pada bagian depan gang terdapat prasasti yang ditandatangani pada tgl 29 Agustus 2010 oleh Bambang Dwi Hartono - Walikota Surabaya pada saat itu. Prasasti itu menginformasikan bahwa Bung Karno sebagai Bapak Bangsa dan Pemimpin Besar revolusi lahir di Pandean IV no 40 pada hari Kamis Pon tanggal 06 Juni 1901.


Begitu pula dengan adanya mural atau lukisan dinding sepanjang jalan memasuki kampung itu. Sedangkan di rumah kelahiran Bung Karno itu pada bagian depannya terdapat banner dan lempengan kuningan Bangunan Cagar Budaya yang informasinya menegaskan bahwa di rumah itulah tempat lahirnya Bung Karno. 

Bangunan rumah sederhana itu  berukuran sekitar 6×14 meter yang  terdiri dari ruang tamu berukuran 2 meter, 1 ruang tengah diantara 2 kamar dan 1 dapur. Selain itu juga terdapat gudang pada bagian atas bangunan .



Rumah bersejarah ini sendiri pernah dikunjungi oleh Ibu Megawati sebagai salah satu putri Bung Karno.


Menurut Bapak Khoiri sebagai salah satu orang yang saat ini tinggal di rumah itu, belum lama ini di sana juga dadakan acara syukuran atau Haul untuk memperingati lahirnya Bung Karno.




Keripik Gayam Yang Nikmat di Tuban

Agung - 0857 3396 5278 - 0823 3388 7121
        



www.jelajah-nesia.blogspot.com




Makam Panjang 9 Meter Yang Unik Di Gresik

Ada yang aneh dan tak biasa di kawasan situs Makam Siti Fatimah Binti Maimun di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik - Jawa Timur. Di sana terdapat delapan makam kuno dengan ukuran yang luar biasa karena memiliki panjang 9 meter. 



Sesuai dengan ukurannya yang panjang, makam-makam itu juga dikenal dengan nama Makam Panjang. Lokasi makam ini untuk yang 6 makam berjarak sekitar 50 meter di samping kiri makam Siti Fatimah Binti Maimun.



Dengan naungan pepohonan besar dan rumpun bambu di sekitarnya, menjadikan suasana makam Panjang itu cukup seram. Apalagi dengan banyaknya lumut di batu nisan dan tembok yang mengelilingi makam, lembaran kain putih yang membungkus batu nisan serta taburan bunga setaman dan dupa di batu nisan.

 

Entah kenapa, untuk delapan makam itu terbagi dalam dua bangunan. Bangunan pertama terdapat gapura yang cukup rendah untuk memasukinya. Di bangunan yang terbuka ini ada tiga makam yaitu makam Sayid Djakfar, Sayid Kharim dan Sayid Syarif.

 

Sekitar 20 meter dari bangunan ini pada bagian luar terdapat makam panjang berikutnya yaitu makam Sayid Djamaludin. Berdekatan dengan makam ini ada bangunan pagar yang tanpa gapura dengan terdapat dua makam panjang yaitu makam  Sayid Djalal dan Sayid Djamal.


Sedangkan untuk dua makam Panjang berjarak sekitar 50 meter pada sisi kanan dan kiri jalan setapak saat masuk menuju ke Makam Siti Fatimah .  Dulu kedua makam ini tak terlihat bentuknya karena kurang begitu terawat.



Tetapi saat ini sudah ada bangunan pagar tembok kecil yang mengelilinginya sehingga bentuknya baru terlihat ternyata ada juga makam panjang di sana.


Menurut Muhaimin ( 27 th), dibangunnya pagar baru yang mengelilingi makam panjang itu untuk melindunginya dari injakan kaki para peziarah yang tidak tahu kalau di sana ada makam panjang .


Keberadaan makam Panjang yang aneh dan unik itu menjadi salah satu daya tarik di situs Makam Siti Fatimah Binti Maimun.
 



Keripik Gayam Yang Nikmat di Tuban

Agung - 0857 3396 5278 - 0823 3388 7121
        



www.jelajah-nesia.blogspot.com

Bunker Kuno dan Bersejarah Di Kota Surabaya

Ada banyak bangunan kuno di kawasan Jembatan Merah dan sekitarnya di Kota Surabaya - Jawa Timur. Salah satunya adalah bangunan yang berupa bunker yang dibangun oleh Kolonial belanda sebagai tempat berlindung dan bertahan dalam pertempuran pada masa lampau.



Salah satunya adalah bunker yang berada di belakang kantor Korps Cacat Veteran kota Surabaya yang berada di Jalan Rajawali . Lokasinya berjarak sekitar 200 meter dari Jembatan Merah yang legendaris.




Bunker itu dikelilingi oleh aneka tanaman hias di sekitarnya. Bentuknya kotak dengan sudut-sudut yang tumpul. Bunker memiiliki ketebalan sekitar 30 cm. Bunker ini bukan termasuk tipe yang kedap udara yang bisa mengantisipasi gas beracun pada masa perang. Hal ini terlihat karena pada pintu bunker tidak terdapat karet penutup antara pintu dan tembok. Hanya terdapat bekas tempat karet pada pintu.


Sedangkan pintunya terbuat dari bahan baja yang sangat kuat , tebal dan berat. Bunker itu memiliki dua pintu masuk yang menghapad pada dua sisi yang berbeda. Pada beberapa bagian sisi dindingnya terdapat lubang-lubang kecil sebagai ventilasi udara.
 

Yang menarik, bunker kuno itu ternyata digunakan sebagai tempat tinggal oleh beberapa keluarga. Sayang, pada salah satu pintu masuk bunker itu terkunci karena penghuninya sedang pulang kampung sehingga saya tidak bisa masuk dan melihat suasana di dalamnya.

 

Untunglah, pada pintu masuk sisi lainnya saya bisa berjumpa dengan penghuninya yang mengijinkan saya untuk masuk , melihat dan memotret ruangan serta  isi di dalamnya. Tempat tidur, aneka barang dan perabotan ada di dalamnya.


Sedangkan di bagian luarnya pada sisi sampingnya terdapat bangunan bekas bak air dan tempat mandi.Sayang, atap bunker ini tampak rusak berat dan berlubang karena banyaknya kayu dan genteng yang hilang.


          View Video - Bunker # 2          

Semoga hal itu segera memeperoleh perhatian dari pihak-pihak yang terkait agar keberadaan bunker yang bersejarah ini bisa terjaga dan terawat dengan baik.
 



Keripik Gayam Yang Nikmat di Tuban

Agung - 0857 3396 5278 - 0823 3388 7121
        



www.jelajah-nesia.blogspot.com

Minggu, 29 Juni 2014

Takjil Bongko Kopyor Yang Khas Di Gresik

Ada beraneka kue atau jajanan tradisional di nusantara  . Tetapi untuk kuliner  yang satu ini cukup unik karena mungkin jarang dijumpai di daerah lainnya. Selain itu, kue ini juga hanya dijual pada saat bulan Ramadhan saja. Walau hanrganya cukup mahal dan banyaknya pedagang yang menjualnya, tetapi kue ini tetap laris manis diserbu oleh para penikmatnya.



Begitulah keunikan dari kuliner Bongko Kopyor yang berasal dari daerah Gresik - Jawa Timur.  Pada bulan puasa, Bongko Kopyor banyak dijual oleh para pedagang musiman yang membuka dagangannya pada sore hari sambil menunggu datangnya waktu berbuka puasa. 



Salah satu sentra berjualan Bongko Kopyor itu adalah di kawasan jalan Gresik Kota Baru ( GKB ). Mereka berjualan Bongko  Kopyor ini dalam tatanan keranjang di meja atau langsung ditempatkan dengan alas pada motornya.



Entah kenapa, kuliner ini dinamakan Bongko Kopyor karena banyak perbedaan dengan jenis Bongko lainnya. Selain kemasan yang menggunakan daun pisang dan harum baunya khas Bongko, penampilan bubur Kopyor ini berbentuk cair. Bahan pembuatnya pun bukan dari tepung atau beras, tetapi hanya berupa bubur mutiara, roti, irisan buah pisang, serutan daging kelapa muda dan kuah santan yang manis.


Sepintas, Bongko Kopyor ini justru lebih mirip seperti kolak pisang dan hanya berbeda isinya saja.Harga per bungkus Bongko Kopyor dijual Rp 6.000. Terasa cukup mahal karena isinya yang sangat sedikit dan tidak menyenangkan. Cukup mahalnya Bongko Kopyor itu mungkin karena penjualnya mengambil margin laba yang cukup banyak.



Hal ini diakui oleh salah satu penjual Bongko Kopyor yaitu Mieke (22 ) yang setiap tahun berjualan Bongko Kopyor di GKB. Wanita ini senang berjualan Bongko Kopyor secara musiman karena keuntungan yang bisa didapatkan cukup tinggi.


Tentang tingginya laba yang dia dapatkan itu, Mieke beralasan karena Bongko Kopyor yang dia jual itu merupakan barang kulakan yang tidak boleh kembali ke pembuatnya jika tidak habis atau masih ada sisa pada saat itu, sehingga menjadi resiko penjualnya. Mieke sendiri dalam sehari biasa kulakan 150-200 bungkus Kopyor dan senantiasa habis.Bongko Kopyor itu sendiri umumnya dibuat oleh warga yang tinggal di daerah Manyar, yang berjarak sekitar 10 km dari Kota Gresik.  




Keripik Gayam Yang Nikmat di Tuban

Agung - 0857 3396 5278 - 0823 3388 7121
        



www.jelajah-nesia.blogspot.com

Jumat, 27 Juni 2014

Mencuci Taoge Yang Unik Di Gua Ngerong , Tuban


Mencuci taoge di sungai mungkin adalah hal yang biasa karena bisa dijumpai di daerah lainnya. Tetapi untuk mencuci taoge yang dilakukan oleh warga di wisata Gua Ngerong - Tuban - Jawa Timur cukup unik dan berbeda.



Hal ini karena saat mencuci taoge di dalam sungai itu, mereka dikelilingi oleh ratusan ekor ikan yang jinak. Ikan-ikan itu tampak berkecipak dan saling berrebut kulit taoge yang terpisah saat pencucian taoge .

 

Tak jarang, kulit dan tubuh mereka yang mencuci taoge itu juga menjadi sasaran gigitan dari ikan-ikan itu. Yang menarik, tingkah ikan-ikan itu tak menganggu pekerjaan mencuci taoge karena mereka sudah terbiasa dan menganggapnya sebagai  bagian keseharian aktifitas di sungai Gua Ngerong.



Mencuci taoge di sungai yang mengalir di Gua Ngerong itu biasanya dilakukan pada siang dan sore hari oleh ibu-ibu yang berpfrofesi sebagai penjual taoge di pasar. Dengan menggunakan keranjang dari bambu dan plastik untuk wadah taoge itu, mereka turun dan berendam di sungai sambil mencuci taoge.


Karena di aliran sungai itu dihuni oleh ribuan ekor ikan jenis nila, wader, lele, sepat dan sebagainya, tentu saja aktifitas mencuci taoge itu bagai undangan berpesta makanan bagi ikan-ikan di sana selama  sekitar 1-2 jam tergantung banyaknya taoge yang dicuci.



Bagi yang belum pernah tahu kegiatan unik itu, tentu hal itu sangat menarik menjumpai warga yang tampak santai dalam bergaul dengan ikan-ikan di sana tanpa ada niat dan kemauan untuk saling mengusik keberadaan satu dan yang lainnya.


Ribuan atau bahkan jutaan ekor ikan itu merupakan satwa yang dikeramatkan di Gua Ngerong selaian ribuan ekor kelelawar. Warga setempat percaya bahwa ikan dan kelelawar keramat itu akan memberi musibah dan bencana bagi siapapun yang berani mengambil atau mengusik keberadaannya.


Mitos yang sudah ada dan berkembang sejak lama itu menjadi pelindung alami bagi kelestarian ikan-ikan dan kelelawar di Gua Ngerong.




Keripik Gayam Yang Nikmat di Tuban

Agung - 0857 3396 5278 - 0823 3388 7121
        



www.jelajah-nesia.blogspot.com