Jumat, 29 November 2013

Bau Amis Darah Yang Menyeramkan Di Museum Santet - Surabaya

Berada di dalam ruangan bangunan yang sepi tentu terasa sangat menyeramkan. Apalagi bila disana juga terasa bau amis yang sangat menyengat terasa semakin menambah nuansa seram itu. Saat berkunjung ke Museum Kesehatan yang berada di Jalan Indrapura – Surabaya, ada suatu pengalaman yang  membuat bulu kuduk  Jelajah Nesia merinding.

Itu terjadi ketika sedang berada di salah satu ruangan museum.



Setelah membeli tiket , sebenarnya Jelajah Nesia ingin bisa ditemani oleh petugas museum yang sekaligus bisa memandu tentang koleksi museum. 



Namun karena petugas museum yang ada hanya  satu orang, sementara museum ini terdiri dari dari dua bangunan dengan beberapa ruangan dan saat itu sang petugas juga sedang sibuk memandu pengunjung di ruangan lainnya,  akhirnya Jelajah Nesia pun menikmati museum  itu tanpa pemandu.


Setelah menikmati benda-benda koleksi museum yang ada di  ruangan Sasana Sejarah Instansi kemudian berlanjut ke ruangan Sasana Peralatan Medis. Sesuai dengan namanya, di ruangan ini tersimpan koleksi berupa peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam dunia medis dan kedokteran.  

Koleksi di ruangan ini banyak yang merupakan benda – benda yang sudah kuno model dan bentuknya. Entah mengapa, berbeda dengan ruangan sasana sebelumnya, di ruangan ini sangat terasa sekali  aura dan nuansa yang sangat aneh laksana berada di dunia lain.

Bulu kuduk yang terus merinding  dan jantung yang berdetak lebih cepat seolah bisa merasakan aura dan nuansa yang terasa aneh itu. Saat berada di ruangan  ini, entah dari mana asalnya, secara perlahan kemudian tercium bau anyir yang amis.Bau itu secara perlahan namun pasti kemudian terasa lebih kuat seperti ada sesuatu benda yang mengeluarkan bau amis itu berada dan mendekati Jelajah Nesia.

Sambil menahan bau yang cukup membuat perut terasa mual itu, Jelajah  Nesia berusaha untuk tetap tenang dalam menikmati koleksi museum dan melanjutkan  ke ruangan Sasana Flora dan Fauna.Berada di ruangan yang menyimpan benda-benda dari satwa dan tanaman yang telah diteliti dan diawetkan ini pun bau amis itu seolah terus mengikuti.
Nuansa mistis juga terasa kuat di ruangan ini karena selain ruangannya lebih luas juga terdapat  banyak bilik kamar yang bersekat-sekat dan menjadi tempat untuk memajang koleksi. Bentuk ruangan di dalamnya dan gaya bangunan museum yang kuno terasa ikut mendukung suasana  dan nuansa mistis itu. 


Setelah selesai menikmati koleksi-koleksinya , Jelajah Nesia kemudian berpindah ke bangunan museum lainnya yang disana ada petugas yang  sedang menadu pengnjung lainnya.
Pada petugas itu, Jelajah Nesia  sampaikan pengalaman yang dialami di ruangan museum yang satunya. Rupanya petugas museum itupun sudah tanggap dan maklum dengan apa yang terjadi.


Menurut petugas yang bernama Husnan (32) , di ruangan museum  itu memang sering terjadi hal-hal  yang aneh dan bahkan sering juga terjadi penampakan hantu dan makhluk gaib lainnya. Ia mengaku cukup sering berjumpa dengan penampakan makhluk dari dunia lain itu di sana.


Di ruangan museum itulah yang  juga sering menjadi lokasi pengambilan gambar untuk acara televisi yang berkaitan dengan Dunia gaib dan supranatural . Saat pengambilan gambar itu juga kerap  terjadi penampakan makhluk gaib  dan hal-hal yang aneh lainnya.
  


Rabu, 27 November 2013

Indahnya Budaya Masa Lampau Di Candi Singosari

Belajar tentang sejarah dan budaya bangsa bisa dilakukan dengan banyak cara. Diantaranya dengan mengajak anak-anak untuk berkunjung ke tempat-tempat yang terdapat peninggalan sejarah dan budaya pada masa lampau.


 Salah satunya dengan berkunjung ke bangunan candi.Begitulah yang saya jumpai ketika berkunjung ke Candi Singosari di Malang - Jawa Timur. 






Saat berada disana, saya menjumpai banyak pelajar tingkat sekolah dasar sedang asyik dalam menyimak dan menelusuri candi Singosari itu.


Mereka yang berasal dari sebuah sekolah dasar di daerah Batu Malang itu datang bersama guru pembinanya. Tak hanya menjadi penonton saja, anak-anak itu juga mendapat tugas untuk menggali informasi tentang Candi Singosari. Informasi itu mereka dapatkan dengan pengamatan langsung tentang apa saja yang terdapat di kawasan candi ini dan sejarah yang menyertainya.


Tentang informasi sejarah itu mereka dapatkan dengan mengadakan wawancara langsung pada petugas Candi. Tampak sekali mereka sangat menikmati ketika melakukan wawancara itu dengan berteduh di bawah  rindangnya pohon maja.



Menurut Bapak Biantoro, guru pembina, kegiatan itu merupakan salah satu cara untuk mengajak dan mengenalkan sejarah dan budaya pada masa lampau pada anak-anak. Dengan berkunjung langsung ke lokasi Candi Singosari  itu diharapkan mereka bisa tahu tentang candi dan menumbuhkan perhatian, kepedulian dan kecintaan mereka.


   
Tentang dipilihnya Candi Singosari karena candi ini karena lokasinya yang hanya berjarak sekitar kurang dari 1 jam perjalanan dari daerah tempat tinggal mereka. Akses menuju lokasinya juga cukup mudah. Selain itu , candi ini juga tampak nyaman karena bersih dan terawat dengan baik.

Candi Singosari terletak didesa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Candi ini ditemukan pada sekitar awal abad 18 (tahun 1800-1850) dengan pemberian nama/sebutan Candi Menara oleh orang Belanda.  


Mungkin pemberian nama ini karena  bentuknya yang menyerupai menara. Sempat juga diberi nama Candi Cella oleh seorang ahli purbakala bangsa Eropa dengan berpedoman adanya empat buah celah pada dinding-dinidng dibagian tubuhnya. 



Menurut laporan dari W. Van Schmid yang mengunjungi candi ini pada tahun 1856, penduduk setempat menamakannya  Candi Cungkup atau  Candi Singosari karena letaknya di Singosari dan adapula sebagian orang  yang menyebutnya dengan Candi Renggo karena letaknya didesa Candirenggo.

Menurut laporan tertulis dari para pengunjung Candi Singosari dari tahun 1803 sampai 1939, dikatakan bahwa Candi Singosari merupakan kompleks percandian yang luas. Didalam kompleks tersebut didapatkan tujuh buah bangunan candi yang sudah runtuh dan banyak arca berserakan disana-sini. Salah satu dari tujuh candi yang dapat diselematkan dari kemusnahan adalah candi yang sekarang kita sebut Candi Singosari. Adapun arca-arcanya banyak yang dibawa ke Belanda, sedangkan arca-arca yang saat ini berada dihalaman Candi Singosari sekarang ini, berasal dari candi-candi yang sudah musnah itu.


Bentuk bangunan Candi Singosari sendiri cukup menarik dan istimewa, karena candi itu seolah-olah mempunyai dua tingkatan. Seharusnya bilik-bilik candi berada pada bagian badan candi, tetapi pada Candi Singosari justru terdapat pada kaki candi. Bilik-bilik tersebut pada awalnya juga terdapat arca didalamnya yakni disebelah utara berisi arca Durgamahisasuramardhini, sebelah timur berisi arca Ganesha dan dibagian selatan terdapat arca Resi Guru yang biasa terkenal dengan sebutan Resi Agastya. 


Tetapi  saat ini hanya tinggal arca Resi Agastya saja, sedangkan arca lainnya telah dibawa ke Leidan - Belanda. Alasan mengapa arca resi Agastya tidak dibawa serta ke Belanda adalah mungkin dikarenakan kondisinya yang sudah rusak cukup parah, sehingga tidak layak dibawa sebagai hadiah kepada penguasa negeri belanda pada saat itu.


Hal lain yang menarik yang lainnya  adalah ornamen dan hiasan candi. Umumnya bangunan candi dihias dengan hiasan yang rata pada seluruh badan atau bagian candi. Pada Candi Singosari kita tidak mendapatkan hal yang demikian. Hiasan Candi Singosari tidak seluruhnya diselesaikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Candi Singosari dahulu belum selesai dikerjakan tapi kemudian ditinggalkan. 
Sebab-sebab ditinggalkan tersebut dihubungkan dengan dengan adanya peperangan, yaitu serangan dari raja Jayakatwang dari kerajaan Gelang-gelang terhadap Raja Kertanegara kerajaan Singhasari yang terjadi pada sekitar tahun 1292. Serangan raja Jayakatwang tersebut dapat menghancurkan kerajaan Singhasari. Raja Kertanegara beserta pengikutnya dibunuh.  Diduga  karena masa kehancuran (pralaya) kerajaan Singhasari itulah, maka Candi Singosari tidak terselesaikan dan akhirnya terbengkalai.


Belum selesainya bangunan candi ini bermanfaat juga bagi kita yang ingin mengetahui teknik pembuatan ornamen (hiasan) candi. Tampak bahwa hiasan itu dikerjakan dari atas ke bawah. Bagian atas dikerjakan dengan sempurna, bagian tubuh candi (tengah) sebagian sudah selesai sedangkan bagian bawah sama sekali belum diselesaikan.

Di halaman Candi Singosari masih terdapat beberapa arca yang tersisa, beberapa diantaranya berupa tubuh dewa/dewi meskipun bisa dibilang tidak utuh lagi. Bahkan terdapat satu arca Dewi Parwati yang memiliki bagian kepala yang terlihat "aneh". nampaknya bagian tersebut bukan merupakan kepala arca yang sebenarnya. Karena kepala arca yang sebenarnya diduga putus dan raib entah kemana.



Keberadaan candi Singosari ini menjadi salah satu jejak tentang indahnya budaya dan peradaban budaya pada masa lampau di nusantara tercinta.Apalagi tak jauh candi ini juga terdapat dua arca Dwarapala yang juga menarik dan bersejarah.Kisah selanjutnya tentang Arca Dwarapala itu bisa Anda baca dengan langsung klik Link berikut ini  : 


Raksasa Yang Menyeramkan Di Singosari




Dijual Tablet Smartfren New Andromax Tab 7.0 

Hadiah Lomba dari Vivanews. 

Kondisi 100% Baru, Lengkap dan Tersegel.

Harga Penawaran Rp 1,5 juta

Barang Langka - Stock Galeri Smartfren Sudah Kosong Lama

Harga Tablet Smartfren New Andromax Tab 8.0 Rp 2,3 juta

Kontak Agung - 0823 3388 7121

=====================================================================





==============================
 ====================



Artikel-artikel Menarik lainnya bisa Anda baca 

di Link berikut ini :




Selasa, 26 November 2013

Sisi Lain Keindahan Di Air Terjun Madakaripura

Madakaripura adalah nama yang sepintas mengingatkan pada sosok legendaris pada masa lampau yaitu Patih Gajah Mada yang telah menyatukan nusantara. Memang begitulah adanya dengan air terjun yang bernama Madakaripura ini. Konon, di lokasi air terjun ini diyakini merupakan tempat bersemedi Patih Gajah mada hingga muksa.


Selain keindahan air terjunnya, ada banyak keindahan dan sisi lain yang menarik yang saya jumpai di sana. 


Beberapa diantaranya sangat mengesankan, tetapi ada juga yang tampak mengesalkan bagi pengunjung lainnya yang belum pernah kesana sehingga tak terasa menjadi korban premanisme. 


Premanisme itu akan Anda jumpai bila Anda tidak berpesan untuk tidak mencuci motor atau mobil Anda saat parkir. Karena tanpa Anda minta dan tanpa persetujuan Anda , ketika kendaraan itu diparkir mereka akan mencucinya dengan seadanya dan tarif yang diatas rata-rata.



Setelah perjalanan sekitar 3 km usai memasuki kawasan daerah Lumbang di Kabupaten Probolinggo - Jawa Timur, perjalanan pun sampai di pelataran parkir kawasan wisata air terjun Madakaripura. Di bagian tengah terdapat patung Patih Gajah Mada dalam posisi sedang bersemedi.


Di sekitar patung ini banyak terdapat orang yang duduk dan bercengkerama. Mereka ternyata juga berprofesi sebagai pemandu wisata dan menawarkan jasanya pada para pengunjung untuk menuju ke air terjun Madakaripura yang berjarak sekitar 1 km dari tempat parkir. 


Hati-hati bila Anda menggunakan jasa pemandu wisata amatir itu karena biasanya mereka mengatakan tarif mereka seikhlasnya saja. Tetapi jangan kaget usai memberikan layanannya, mereka akan menerapkan taris yang cukup mahal atau meminta lebih dari jumlah yang Anda berikan.



Karena itu, sebelum memutuskannya, tetapkan dulu berapa kesepakatan nilai tarif jasa mereka.


Sebenarnya tanpa menggunakan jasa pemandu wisata itu pun , pengunjung bisa dengan mudah menuju ke air terjun dengan mengikuti alur sungai. Tentu saja dengan menyeberangi sungai dan melangkah dari batu ke batu. Jangan khawatir karena ada banyak pengunjung lainnya yang akan menemani perjalanan Anda.



Sebelum mencapai lokasi air terjun utama, ada juga 3 air terjun lainnya yang tak kalah indahnya. Saya dan dua teman tertarik untuk berfoto ria pada air terjun yang lokasinya cukup tinggi. Air terjun ini sangat indah karena berupa  dua cabang air terjun yang menjadi satu. Karena medannya yang cukup susah dan licin perlu berhati-hati saat berada di sana.


Selanjutnya , kami pun meneruskan perjalanan. Kawasan air terjun Madakaripura masih alami berupa hutan dengan aneka  tanaman dan pepohonan. Diantara pepohonan itu, saya menjumpai pohon yang cukup besar dan rindang dengan buah yang sangat lebat.Saya tidak tahu nama pohon itu. Tetapi sepintas, bentuk buahnya seperti buah Tin ( buah Ara ) dengan banyak biji kecil di dalamnya.


Setelah berkali-kali menyeberangi sungai dan melangkah di bebatuan, akhirnya perjalanan pun mendekati air terjun utama. Di sinilah menariknya karena pengunjung akan melewati sungai tepat di bawah guyuran air terjun yang cukup deras.


Tentu saja sebelum melewati di bawahnya, Anda harus mengamankan barang-barang Anda utamanya gadget elektronik seperti kamera, tablet, handphone dan sebagainya agar tidak basah oleh air. 



Pantas saja di sekitar lokasi banyak orang yang menjual kantong plastik besar dan menawarkan jasa sewa mantel dan payung dengan tarif Rp 5000 - Rp 10.000.


Untung saja pada musim kemarau, sungai yang dilewati itu tidak terlalu dalam dan arusnya juga tidak deras. Pada musim hujan pengunjung dilarang masuk dan mendekat ke air terjun utama karena dikhawatirkan terjadi longsonr dan bannir bandang secara mendadak.



Usai berbasah ria karena kena guyuran air terjun yang berbentuk seperti tirai itu, sampailah pada air terjun utama Madakaripura. Air terjun ini sangat indah dan menawan dengan pesona airnya yang berwarna hijau tosca.



Air terjun ini dikeramatkan oleh umat Hindu dan warga lainnya. Karena itu, tidak mengherankan jika pada salah satu sudut di sana terdapat semacam tempat persembahan dengan meletakkan sesajian, bunga dan dupa. 



Berada di air terjun Madakaripura seolah waktu terasa berhenti dan sayang untuk tidak menikmati pesona keindahannya senikmat dan selama mungkin. Setelah puas , perjalanan kembali menyusuri rute semula.



Bagi Anda yang gemar membeli oleh-oleh, di sekitar tempat parkir atau rumah-rumah warga selama perjalanan banyak yang menjual madu alami. Diantaranya adalah madu Klanceng ( madu pohon randu ) dengan harga berkisar Rp 100.000 per botol.



Nah, semoga informasi ini berguna bagi Anda jika akan berkunjung ke air terjun Madakaripura. Artikel lainnya tentang Madakaripura ini bisa Anda klik link berikut ini, ya : 


Kerinduanku Kembali Ke Air Terjun Madakaripura.



Dijual Tablet Smartfren New Andromax Tab 7.0 

Hadiah Lomba dari Vivanews. 

Kondisi 100% Baru, Lengkap dan Tersegel.

Harga Penawaran Rp 1,5 juta

Barang Langka - Stock Galeri Smartfren Sudah Kosong Lama

Harga Tablet Smartfren New Andromax Tab 8.0 Rp 2,3 juta

Kontak Agung - 0823 3388 7121

=====================================================================





==============================

 ====================



Artikel-artikel Menarik lainnya bisa Anda baca 

di Link berikut ini :