Jumat, 24 Januari 2014

Jejak Walisongo Di Museum Sunan Giri Gresik

Walisongo adalah penyebar ajaran Islam di Pulau Jawa. Sesuai dengan namanya yang berarti Sembilan Wali, ada sembilan ulama dalam Walisongo itu. salah satunya adalah Sunan Giri yang makamnya berada di Kota Gresik - Jawa Timur.


Sebagai daerah tempat tinggal Sunan Giri, di kota ini banyak terdapat benda peninggalan Sang Sunan. Benda-benda itu bisa dijumpai di Museum Sunan Giri yang berlokasi tak jauh dari alun-alun Kota Gresik yaitu kawasan Parkir Wisata Sunan Giri.Sangat menarik berkunjung ke museum dengan menyimak koleksinya.


Sepintas tak ada yang istimewa pada kedua lembar kain yang berupa kain surban dan sajadah itu. Keduanya tampak kusam dan kumal. Bahkan untuk kain sajadah sudah tak utuh lagi dan hanya berupa potongan kecil saja. 



Tetapi siapa sangka jika kain yang sederhana itu sangat berharga karena merupakan milik Sunan Giri, seorang tokoh Walisongo yang dikenal sebagai penyebar ajaran Islam di Pulau Jawa.

Kain surban  yang berjenis kain salami itu konon berasal dari Persia. Kainnya berwarna putih,niru, merah dan coklat dengan hiasan floral.Sedangkan fragmen kain sajadah itu berasal dari situs kubur Sunan Giri di Desa Giri - Kecamatan Kebomas. 



  
Kain yang berasal dari Timur Tengah dan berukuran 68cm x 23 cm  itu didominasi warna merah dan motif sulur-suluran berwarna kuning.


Selain kain surban dan sajadah itu juga dipamerkan benda-benda lainnya yaitu Al Qur'an kuno yang ditulis dengan tangan.



Al Qur'an yang ditulis lengkap sebanyak 30 juz itu  pada halaman-halaman tertentu dihias dengan lukisan yang menggunakan tinta warna merah, biru dan emas. Dari bahan kertas dan tinta yang digunakan, dapat diketahui bahwa kitab suci ini berasal dari abad ke-XVII M.


Ada juga koleksi berupa pelana kuda yang terbuat dari kayu dan konon milik pengikut Sunan Giri. Pelana kuda yang didapat dari Masjid Ainul Yaqin di Desa Giri ini terdapat bidang ikat dan pijakan kaki yang terbuat dari besi. Dimensi pelana kuda adalah panjang 50 cm dan lebar 38 cm.



Anda juga bisa menjumpai jejak peninggalan Sunan Giri lainnya yaitu keris Kalam Munyeng yang sangat legendaris. Konon, keris kuno ini bisa terbang dan kembali sendiri kepada pemiliknya yaitu Sunan Giri. 

Pada bagian lainnya juga terdapat Guci keramik yang berwarna hijau.Guci yang berbahan kaolin ini ditemukan di Masjid Manyar dan berasal dari Cina abad ke-15. Guci ini  berfungsi sebagai wadah minuman.

Ada juga koleksi yang berupa Piring keramik dari Eropa. Piring yang juga terbuat dari kaolin ini terdapat gambar lanskap pemandangan ala Eropa dan dengan motif sulur-suluran yang berwarna biru.


Koleksi dari Eropa lainnya adalah lampu gantung dengan bentuk dan desainnya yang klasik.Lampu hantung ini digunakan sebagai penerangan di kubur Sunan Giri yang konon berasal dari masa kolonial.Bentuknya oval dan terbuat dari kaca yang bening. Bidang gantung dan kaitnya terbuat dari tembaga.


Bagian badan lampu berfungsi untuk minyak bahan bakar lampu dan pelindung dari angin agar api tetap menyala. Konon, minyak sisa dari lampu itu dipercaya dapat mengobati berbagai jenis penyakit. 


Koleksi berupa alat musik Rebana atau Terbang yang berasal dari Timur Tengah dan  terbuat dari kayu juga bisa dijumpai. Rebana ini juga didapat dari Masjid Ainul Yaqin yang biasa dimainkan sebagai pengiring syair-syair dari kitab baszanji atau syair musik yang materinya bersumber pada ajaran agama Islam.



Koleksi yang lainnya adalah Umpak kayu. Umpakini berfungsi sebagai pelandas tiang bangunan sebagai penahan beban tiang bangunan pada pendapa cungkup kubur Sunan Giri. Bahan umpak ini adalah kayu jati yang terdapat hiasan berupa ukiran motif karang yang umum ditemukan pada benda-benda di masa berkembangnya agama Islam.


Yang menarik, juga terdapat pajangan beberapa foto lama yang menampilkan kondisi Gresik pada masa lampau. Diantara foto itu terdapat foto yang menggambarkan seorang penjual minuman dawet yang tengah melayani pembelinya.





Keripik Gayam Yang Nikmat di Tuban

Agung - 0857 3396 5278 - 0823 3388 7121
        



www.jelajah-nesia.blogspot.com

1 komentar: