Minggu, 26 Januari 2014

Nostalgia Sejarah Di Museum Kota Probolinggo

Probolinggo adalah sebuah kota kecil di Jawa Timur. Kota ini merupakan kota lama dengan banyak bangunan yang kuno dan bersejarah. Cukup menarik berkunjung Probolinggo karena kita bisa menyimak jejak-jejak masa lampau.

Selain dengan menjumpai bentuk bangunan , kita juga bisa menyimaknya melalui koleksi-koleksi di Museum Kota Probolinggo untuk bernostalgia dan mengenang masa lampau.

Di museum ini menyimpan foto-foto lama yang berkisah tentang sejarah dan perjalanan Kota Probolinggo tempo dulu.


Foto-foto itu ditempatkan pada ruangan di bagian belakang museum yang ditampilkan secara berjajar dengan ukuran yang besar dan dalam bentuk cetak di banner. Sedangkan untuk foto-foto  cetak yang aslinya menjadi koleksi TROPEN Museum dan KITLV di Belanda.

Walau bukan berupa  foto cetak  aslinya, namun adanya foto-foto itu cukup membantu dalam membawa pengunjung museum seolah kembali ke masa lampau.
 
Sayang, foto-foto itu tidak diperkenankan untuk difoto ala repro dengan alasan terlidnungi  hak ciptanya.
Dalam pajangan foto-foto itu kita bisa menyimak tentang  pasangan pengantin di Suku Tengger, perayaan Kasada di lautan pasir Gunung Bromo, loko gerbang kuno saat melintasi rel di sepanjang Pantai Bentar, Kantor Pos dan Telegraf.






Foto keluarga  Bapak dan Ibu JW. Van Den Heuvel  dengan dua mahasiswa,  siswa di sekolah Praja ( OSVIA  ), keluarga pemilik toko garam dan pendudukan tentara Belanda I di Probolinggo.

Ada juga foto-foto tentang bangunan-bangunan lama lainnya yang sampai saat ini masih dijumpai sosoknya. Salah satunya adalah foto bangunan museum ini ketika di masa lalu bernama Gedung Societet Harmonie.

Di ujung deretan foto-foto ini juga terpajang foto Ferdinand Edmond Meyer yang menjadi Residen Pertama di Probolinggo.  Ada juga foto Raden Soedono yang menjadi Walikota Probolinggo yang pertama. Di bagian bawah kedua foto ini dipajang lembaran-lembaran  yang berisi informasi yang berkaitan tentang sejarah kota Probolinggo.

Yang menarik, tak jauh dari ruangan ini dalam ruangan yang berbeda terdapat koleksi museum yang berupa uang kertas  kuno keluaran Probolinggo. Uang itu dicetak dalam lembaran kertas yang berukuran cukup lebar dan berwarna kuning muda tanpa ada gambar apapun. 
Hanya ada tulisan  dalam huruf Jawa dan bahasa Belanda  dengan cap semacam stempel yang berwarna merah dan kuning di bagian atasnya.Di bagian bawah uang itu terdapat goresan beberapa tanda tangan dan cap tahun 1810. Sedangkan di tepinya terdapat hiasan garisan yang bergelombang kecil.
Baca :

Koleksi uang kertas keluaran  Probolinggo  itu seakan melengkapi koleksi museum ini berupa uang-uang kuno lainnya keluaran pemerintah Indonesia. Di ruangan ini juga terpajang  banner yang berisi informasi dan kolase foto-foto lama lainnya tentang sejarah dan perjalanan Kota Probolinggo  pada masa lalu.




Keripik Gayam Yang Nikmat di Tuban

Agung - 0857 3396 5278 - 0823 3388 7121
        



www.jelajah-nesia.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar