Senin, 03 Februari 2014

Keindahan Masjid Muhammad Cheng Hoo Di Surabaya

Ada banyak bangunan masjid di nusantara yang memiliki keindahan dalam bentuk dan arsitekturnya. Salah satunya adalagh Masjid Muhammad Cheng Hoo yang berada di Kota Surabaya - Jawa Timur.


Bangunan itu cukup unik karena berbeda dari bangunan masjid pada umumnya. Dari bagian luar tampak berbentuk seperti  kelenteng dengan aneka warnanya yang cerah. Begitu juga dengan model dan gaya ornamennya.



Masjid Muhammad Cheng Hoo  berada  di dalam area Gedung Serba Guna Persatuan Islam Tionghoa Indonosia ( PITI ) - Jawa Timur.Lokasinya yang berada di dalam kawasan perkampungan membuat keberadaan masjid ini agak terpencil walau terletak hanya berjarak sekitar 1 km dari balai Kota Surabaya.

Masjid  ini ukuran dan bangunannya tidak terlalu besar dan hanya mampu menampung 200 jamaah. Namun karena keunikan bentuk dan arsitektur bangunannya, membuat masjid ini menarik untuk dikunjungi.

Masjid ini didominasi oleh warna merah dan kuning. Kubahnya berbentuk seperti pagoda yang mengingatkan pada bentuk bangunan di kelenteng. Di bagian depan masjid terdapat prasasti peresmian masjid ini. Sedangkan di bagian atas pintu masuk masjid bagian depan terdapat papan nama masjid ini dalam tulisan bahasa Indonesia dan tulisan Tionghoa.

Pada sisi kanan dan kiri dinding masjid bagian depan terdapat ornamen bertuliskan lafal dalam huruf Arab dan berwarna emas. Di bagian dalam ruangan masjid terdapat mimbar pengimaman yang bentuknya sederhana.

Kesan yang cukup megah dan artistik tampak pada kubah masjid bagian dalam  yang berhias ornamen dan kaca mozaik dalam perpaduan warna yang indah. Sebuah lampu gantung yang berukuran cukup besar menggantung di bagian tengahnya.

Yang menarik, pada dinding luar yang berada di samping kiri masjid terdapat  relief yang sangat indah. Relief itu menggambarkan sosok Muhammad Cheng Hoo dengan kapal layarnya yang sangat legendaris.

Masjid ini didirikan atas prakarsa para sesepuh, penasehat, pengurus PITI , dan pengurus Yayasan Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia Jawa Timur serta tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya.



Pembangunan masjid ini diawali dengan peletakkan batu pertama pada tanggal  15 Oktober 2001 bertepatan dengan Isra' Mi'raj  Nabi Muhammad SAW. Sedangkan pembangunannya baru dilaksanakan 10 Maret 2002  dan baru diresmikan pada13 Oktober  2002.

Nama masjid ini merupakan bentuk penghormatan pada Laksamana Cheng Hoo asal Cina yang beragama Islam. Dalam perjalanannya di kawasan Asia Tenggara, Cheng Ho bukan hanya berdagang dan menjalin persahabatan, tetapi juga menyebarkan agama Islam. Perpaduan Gaya Tiongkok dan Arab  memang menjadi ciri khas masjid ini. Arsitektur Masjid Cheng Ho diilhami Masjid Niu Jie ( Ox Street ) (Ox Street) di Beijing   yang dibangun pada tahun 996  Masehi

Masjid Muhammad Cheng Hoo berdiri di atas tanah seluas 21 x 11 meter persegi dengan luas bangunan utama 11 x 9 meter persegi. Masjid Muhammad Cheng Hoo juga memiliki delapan sisi dibagian atas bangunan utama. Ketiga ukuran atau angka itu ada maksudnya. Maknanya adalah angka 11 untuk ukuran Ka'bah saat baru dibangun, angka 9 melambangkan Wali Songo  dan angka 8 melambangkan Pat Kwa (keberuntungan/ kejayaan dalam bahasa Tionghoa).
Gaya Niu Jie tampak pada bagian puncak, atau atap utama, dan mahkota masjid. Selebihnya, hasil perpaduan arsitektur  Timur Tengah  dan budaya lokal yaitu Jawa. Arsitek masjid yang unik ini adalah Ir. Abdul Aziz dari Kota Bojonegoro.

Pada dinding bangunan Gedung Serba Guna PITI terdapat beberapa prasasti tentang masjid Muhammad Cheng Hoo ini yang tertulis dalam bahasa Indonesia, Cina dan Inggris. Ada juga pajangan lselembar kertas putih yang bertuliskan kaligrafi dalam huruf  Tiongkok  karya Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia.  




Keripik Gayam Yang Nikmat di Tuban

Agung - 0857 3396 5278 - 0823 3388 7121
        



www.jelajah-nesia.blogspot.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar