Rabu, 26 Februari 2014

Sejarah Tuban Dalam Legenda Watu Tiban

Sepintas, tak ada yang istimewa dengan batu Yoni itu. Bentuknya tidak berbeda dengan batu yoni yang biasa terdapat di kawasan situs bersejarah seperti candi, petilasan, tempat keramat dan sebagainya.


Tetapi bagi warga di daerah  Tuban - Jawa Timur, batu Yoni yang dikenal dengan nama Watu Tuban itu mempunyai arti tersendiri . Hal ini karena batu tersebut  diyakini berkaitan dengan asal mula sejarah kota Tuban.







Bahkan ada sebuah kisah legenda yang dituturkan lintas generasi tentang batu itu. Konon, nama Tuban berasal dari nama batu itu yaitu WaTu TiBan. Kisah lainnya menuturkan bahwa batu itu berasal pada masa Kerajaan Majapahit.


Saat itu, batu Yoni  tersebut merupakan batu pusaka kerajaan yang hendak dipindahkan ke suatu tempat dengan dibawa oleh dua pasang burung bangau dengan menggunakan paruhnya.


Saat kedua  pasang burung bangau  yang membawa batu Yoni itu terbang dan melintasi sebuah lapangan, beberapa bocah penggembala melihat aksi burung bangau itu. 



Merasa ada yang aneh dan tak biasa dengan yang dilakukan oleh sang bangau, para penggembala itu kemudian berteriak dan menyorakinya agar batu Yoni yang dibawa oleh sang bangau bisa terjatuh.



Singkat cerita, kedua batu Yoni itu kemudian memang benar- benar terjatuh di lapangan yang ada di bagian bawahnya. Lokasi lapangan itu kemudian dikenal dengan nama Watu TiBan sesuai dengan nama batu itu yaitu Watu Tiban yang berarti Batu Jatuh. Sejalan dengan perkembangan jaman, nama Watu Tiban kemudian disebut dengan nama Tuban yang kemudian menjadi nama Tuban seperti saat ini.



Watu Tiban itu sendiri berada di Kelurahan Kutorejo kecamatan Tuban - Kota. Tempatnya berada dalam halaman samping Museum Kambang Putih di pusat kota Tuban. Kondisi Watu Tiban itu cukup bersih dan terawat dengan baik. Kedua  batu yoni itu dilindungi oleh bangunan berbentuk cungkup. Tak banyak ornamen  yang menghiasi tubuh batu.




Yang menarik, ternyata kedua batu Yoni itu berbeda ukurannya karena batu yang satunya  berukuran lebih kecil. Sebagai benda yang kuno dan bersejarah, ternyata ada warga yang masih mengeramatkan Watu Tiban.


Pada hari-hari tertentu ada saja warga yang datang  berziarah ke Watu Tiban ini dengan membawa bunga setaman dan menaburkannya di bagian atas Watu Tiban untuk  niat, tujuan dan keperluan tertentu. Saat saya Berkunjung ke sana, masih tampak jejak  bunga setaman itu 
.

Ada sebuah tanda tanya besar bagi saya, yaitu kemanakah gerangan keberadaan batu Lingga yang biasanya merupakan kesatuan  dari batu Yoni. Batu Lingga itu biasanya berada di lubang bagian atas batu Yoni dalam posisi berdiri. Terlepas dari berbagai legenda dan kisahnya yang menarik, keberadaan Watu Tiban itu menjadi salah satu jejak sejarah Kota Tuban pada masa lampau.




Keripik Gayam Yang Nikmat di Tuban

Agung - 0857 3396 5278 - 0823 3388 7121
        



www.jelajah-nesia.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar