Rabu, 02 April 2014

Nasi Boran Yang Nikmat dan Khas Dari Lamongan


Ada hal yang menarik perhatian saya ketika melitas di jalanan di pusat Kota  Lamongan – Jawa Timur. Di sana pada sore hingga malam hari banyak warga yang duduk lesehan dengan menikmati makanan yang disediakan oleh penjualnya.


Mereka terlihat santai dengan bercengkerama dan  tidak peduli pada ramainya lalu lalang kendaraan yang melintas di sekitarnya.



Begitulah gambaran suasana saat menikmati  Nasi Boran  yang merupakan kuliner khas Lamongan.  Nama nasi Boran itu disematkan  karena wadah yang digunakan untuk menyimpan nasi berupa Boran. Wadah ini terbuat dari anyaman bambu dengan bentuk yang khas.


Walau di pasaran banyak tersedia wadah untuk menyimpan nasi yang lebih praktis dan  terbuat dari beraneka bahan , tetapi para penjual itu sampai saat ini tetap bertahan menggunakan Boran karena sudah merupakan tradisi dan budaya yang berkembang sejak lama.

 

Yang menarik, Boran itu tidak dijual secara bebas di pasaran. Bagi warga yang membutuhkan Boran, harus  memesannya terlebih dahulu pada warga yang khusus membuatnya di desa-desa tertentu saja di Lamongan.
 


Harga Boran per buah berkisar Rp 60.000-Rp 75.000 dengan lama pembuatan 3-5 hari.



Tak hanya itu, cara berjualan Nasi Boran juga menarik karena dilakukan secara lesehan di pinggir jalan raya dengan menempati trotoar atau tempat-tempat datar dan lapang lainnya. Karena itu, jangan berharap di Lamongan ini Anda bisa menjumpai warung  atau depot yang  permanen dan menjual nasi Boran.

 

Ada cita rasa yang berbeda dan khas saat menikmati Nasi Boran ini. Terutama pada rasa sausnya yang berwarna oranye. Beberapa penjual ada yang menambahkan menir ( butiran kecil beras / beras tumbuk ) sebagai pengental saat membuat saus itu.



Ada pula lauk yang disebut Gimbal Empuk yang  terbuat dari tepung terigu dan digoreng. Sepintas rasanya seperti bakwan, ote-ote atau cireng. Tetapi  Gimbal Empuk ini hanya berupa tepung saja tanpa ada tambahan sayur-sayuran, wortel dan sebagainya.



Sedangkan untuk lauk pauk lainnya bisa  ditambah sesuai dengan selera mulai dari sate telur puyuh, telur dadar, ayam goring, jerohan dan sebagainya. Harga per porsi yang disajikan dengan menggunakan alas kertas yan dipincuk itu  berkisar Rp 5.000 – Rp 7.000 tergantung dari lauk-pauknya.


Sebenarnya ada juga lauk yang khas dari nasi Boran ini yaitu ikan Sili. Sayang, banyak penjual Nasi Boran yang sudah tidak menyediakan lauk ikan Sili lagi karena ikan air tawar itu sudah langka dan jarang dijumpai di habitatnya. Kalaupun ada, itu pun hanya musiman selama beberapa saat saja dan harganya sangat mahal sekali.



Untuk minumannya, para penjual Nasi Boran itu tidak menyediakan secara khusus. Semacam simbisosi mutualisme, mereka menyajikan minuman dengan memesan pada penjual khusus minuman yang berada tak jauh dari tempatnya berjualan.



Satu penjual minuman itu biasanya melayani  8 – 10 penjual nasi Boran yang berjualan secara berderetan. Walau bersaing secara ketat dan terbuka, semua penjual nasi Boran itu tampak laris semua.



Penjual Nasi Boran ini banyak terdapat di trotoar di ruas jalan sepanjang kawasan Stasiun Kereta Api Lamongan, Plaza Lamongan dan sekitarnya. Mereka biasanya sudah mengawali berjualan dari pukul 16.00 – 24.00 tergantung  dari ramai atau sepinya  pembeli. 
 


Pada pagi hari biasanya juga bisa dijumpai penjual Nasi Boran tetapi jumlah penjualnya sangat sedikit sekali.

 

Salah satu penjual Nasi Boran itu adalah Mbak Devi yang berjualan sejak setahun yang lalu. Menurut wanita ini, untuk berjualan pada hari-hari biasa dia membutuhkan beras sebanyak 3 kg. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu, dia membutuhkan beras hingga 5 kg.



Wanita ini juga bercerita bila masing-masing penjual Nasi Boran sedang sibuk karena melayani banyak  pembeli  dan tidak sempat untuk datang langsung ke penjual  minumannya, untuk praktisnya  mereka biasa memesan minuman itu melalui layanan pesan singkat  ( SMS ).
 

      Click : Tips dan Panduan Lengkap Cepat Hamil

Dan tak berapa lama kemudian, minuman itu pun sudah siap dan diantarkan ke pemesannya .



Sebuah kuliner yang khas dan nikmat yang sayang sekali jika Anda lewatkan jika sedang berkunjung ke daerah yang juga terkenal dengan kuliner berupa  soto ayam ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar