Selasa, 08 Juli 2014

Ironi Bunga Edelweis Di Gunung Bromo


Bunga Abadi, begitulah julukan untuk  bunga jenis Edelweis yang merupakan tanaman gunung atau dataran tinggi. Julukan itu diberikan karena bunga ini tampak selalu berbunga seakan tiada hentinya. Banyak orang yang salah kaprah memberikan bunga Edelweis sebagai wujud keabadian cinta pada pasangannya.


Begitu pula dengan yang ada di wisata Gunung Bromo di Jawa Timur. Selain keindahan panorama alam dengan perpaduan gunung, lautan pasir dan kepulan asapnya yang indah, di sana kita juga bisa menjumpai beberapa pria yang menjual Bunga Edelweis pada wisatawan.


Para pedagang itu ada yang menjual Bunga Edelweis secara asongan di lautan pasir dan ada pula yang menjual secara lesehan di dekat tangga menuju ke kawah Gunung Bromo. Bunga Edelweis itu ada dijual dalam bentuk ikatan yang kesemuanya Edelweis dan ada juga yang dirangkai dengan aneka jenis bunga kering lainnya. 


Selain yang warna natural, sebagai penambah daya tarik ada pula yang memberi warna pada bunga edelweis yang ditawarkan dengan harga Rp 20.000 - Rp 50.000 per ikatnya itu.


Keberadaan para penjual bunga edelweis itu merupakan sebuah ironi. Di satu sisi memang bisa menjadi ladang penghasilan bagi para penjualnya. Tetapi di sisi lain, tentu akan berakibat pada rusak dan berkurangnya bunga Edelweis di habitat aslinya akibat dijarah oleh para penjual bunga itu.


Dari perbincangan dengan beberapa penjual bunga itu, mereka mendapatkan bunga Edelweis itu bukan dari kawasan sekitar Gunung Bromo, tetapi dari menjarah bunga Edelweis  di Gunung Semeru yang berada di daerah Lumajang.


Hal ini karena bunga Edelweis di sekitar gunung Bromo sudah sangat langka karena rusak akibat aktifitas vulkanik gunung Bromo pada beberapa waktu yang lalu.


Terlepas darimana asal bunga Edelweis itu, sebaiknya pengunjung tidak membeli bunga Edelweis jika berkunjung ke Gunung Bromo. 


Biarlah Bunga Keabadian itu tetap lestari dan berkembang di lingkungan asalnya.Apalah artinya memberikan bunga Edelweis ini sebagai wujud cinta dan kasih sayang kepada pasangan jika hal itu harus dengan merusak keindahan dan kelestarian bunga yang bernama latin Anaphalis javanica




Keripik Gayam Yang Nikmat di Tuban

Agung - 0857 3396 5278 - 0823 3388 7121
        



www.jelajah-nesia.blogspot.com


   

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. iya, tiap ke Bromo selalu menahan hasrat unt terbuai dgn pedagang2 ini...huhuhuhu sedih kalo tau bunga cantik ini mulai langka :(

    BalasHapus
  3. Bagi yang mengerti tentang bunga yang di lindungi pasti tidak akan membeli atau menjarah bunga yang habitatnya semakin langka. Itu semua tergantung dari peran serta kita masing-masing untuk melindungi bunga cantik dan langka tersebut. Tapi mau bagaimana lagi sifat manusia berbeda-beda jadi ya saling mengingatkan saja.

    BalasHapus
  4. Benar n semoga tulisan ini bisa mengingatkan untuk tetap menjaga kelestarian bunga itu di habitatnya.

    BalasHapus