Selasa, 17 Februari 2015

Kain Surban Kuno Peninggalan Sunan Giri di Gresik


Sepintas, kain itu tampak biasa dan sederhana sekali. Hanya terdiri dari empat warna dengan berhias motif bunga , daun dan sulur-suluran. 


Ada nuansa kusam pada kainnya. Tetapi siapa sangka jika lembaran kain itulah yang menjadi daya tarik utama di Museum Sunan Giri yang berada di kota Gresik - Jawa Timur.


Kain kuno itu berasal dari situs Makam Sunan Giri dan diyakini merupakan peninggalan Sunan Giri, salah satu dari Walisongo yaitu ulama-ulama besar penyebar agama Islam di Pulau Jawa pada masa lampau. 


Kain itulah yang digunakan sebagai surban ( penutup kepala ) oleh Sunan Giri dalam kesehariannya melaksanakan dakwah menyebarkan agama Islam.



Surban Sunan Giri itu dibuat dengan teknik tenun yang berdasarkan pola hias dan teknik tenun yang bahannya dapat dikelompokkan ke dalam jenis kain Salimi yang berasal dari Persia. 


Jenis pewarna yang digunakan adalah pewarna alami yaitu putih, merah, biru dan coklat yang membentuk hiasan floral dengan motif yang berukuran kecil-kecil.



Sedangkan untuk koleksi fragmen sajadah kuno digunakan oleh Sunan Giri sebagai alas untuk melaksanakan ibadah sholat. Fragmen itu berukuran 68 cm x 23 cm dengan tepian menunjukkan bekas sobekan.



Fragmen sajadah ini memiliki warna dasar merah dengan motif tumbuhan yang terdiri dari warna kuning , putih dan coklat.Berdasarkan pada teknik pengerjaannya dapat dipastikan bahwa fragmen sajadah itu berasal dari Timur Tengah.


Selain koleksi kain surban dan sajadah kuno, di Museum Sunan Giri ini juga ada koleksi bersejarah lainnya berupa aneka kain surban kuno peninggalan masa Sunan Giri lainnya, Al Qur'an berusia 200 tahun, aneka keramik dan sebagainya. 


Museum ini berlokasi di dalam kawasan terminal wisata Makam Sunan Giri .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar