Jumat, 26 Juni 2015

Jejak Mesin Ketel Uap Kuno Di Museum Surabaya


Ada yang berbeda ketika saya berkunjung ke  Gedung Siola atau gedung Tunjungan di tengah kota Surabaya. 


Dulunya gedung yang kuno dan tetap berdiri megah itu merupakan pusat penjualan barang-barang elektronik, gadget dan peralatan perkantoran yang banyak didatangi oleh para pengunjung.


Tetapi saat  ini keadaannya tampak cukup sepi dan tak ada banyak pengunjung yang datang ke sana. Selain itu, di halaman luar gedung itu juga terpajang mesin ketel uap kuno buatan Inggris, dua meriam kuno dan 1 unit mobil pemadam kebakaran yang melihat dari bentuknya seperti mobil kuno juga.



Rupanya, gedung itu telah berganti menjadi Museum Surabaya sejak tanggal 3 Mei 2015. Dan benda-benda kuno yang terpajang di halaman luar itu merupakan koleksi dari museum yang menjadi destinasi wisata baru di Kota Pahlawan ini.


Museum Surabaya berada di lantai 1 dalam gedung Siola dengan tak ada tiket masuk bagi pengunjung. Karena begitu luasnya gedung ini dan masih sedikit koleksinya, menjadikan Museum Surabaya tampak begitu lengang dan lapang sekali.


Di bagian depan museum terpajang lukisan dan foto-foto para pemimpin Kota Surabaya sejak masa lampau hingga saat ini. Selain itu juga ada koleksi pajangan piala-piala dan prestasi penghargaan lainnya yang pernah diraih oleh Kota Surabaya.


Di sekitarnya terdapat koleksi berupa patung-patung manekin yang mengenakan aneka seragam yang digunakan dalam lingkup instansi Pemerintah Kota Surabaya dan yang lainnya.


Di bagian lainnya terpajang koleksi berupa berkas-berkas dan dokumen lama tentang kependudukan yang warnanya tampak kusam. Begitu pula dengan koleksi buku-buku lamanya.Beberapa meja lengkap dengan kursi, cermin dan brankas kunonya juga ada di sana.




Peralatan dan bagian-bagian mesin kuno menjadi koleksi museum Surabaya di bagian lainnya. Ada juga koleksi berupa aneka peralatan medis dan kedokteran.Yang menarik, ada juga koleksi berupa becak dan mobil bajaj lengkap dengan traffic lightnya. Biola pemberian dari kelompok Srimulat juga terpajang di salah satu dindingnya.



Untuk koleksi berikutnya berupa aneka perabotan keramik seperti piring dan cangkir. Benda-benda kuno yang digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar di sekolah pada masa lampau juga menjadi koleksi museum.




Senin, 08 Juni 2015

Serunya Wisata Green Industry Semen Indonesia Seri 3


Ratusan pegiat sosial media berkumpul di kawasan pabrik Semen Indonesia di Tuban pada hari Sabtu tgl 6 Juni 2015. Mereka sedang mengikuti kegiatan Wisata Green Industry seri 3 sebagai rangkaian kegiatan serupa sebelumnya.



Kegiatan ini diikuti oleh banyak peserta dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Semarang, Blora, Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban dan sebagainya. 


 
Para netizen itu sangat antusias mengikutinya. Karena selain tidak dipungut biaya, juga mendapatkan uang saku dan merchandise yang menarik. Bagi yang beruntung juga bisa mendapatkan aneka hadiah.


Tentu bukan materi yang penting dalam kegiatan ini. Tetapi kesempatan untuk bisa berkunjung ke kawasan pabrik Semen Indonesia di Tuban yang tidak sembarang orang bisa dan diijinkan memasukinya.


Sayang, karena adanya kemacetan lalu lintas yang luar biasa di daerah Lamongan, menjadikan acara ini tertunda dimulainya dan baru dimulai pada sekitar pukul 15.00. Beberapa agenda juga dibatalkan.


 Setelah semua peserta yang datang dengan menggunakan beberapa kendaraan berupa bis dari beberapa titik lokasi penjemputan sampai di kawasan kantor Pabrik Semen Indonesia di Tuban, acara pun dimulai. 


Materi tentang profil pabrik Semen Indonesia di Tuban disampaikan oleh beberapa petugas dari Semen Indonesia. Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab ydengan beberapa hadiah menarik.

 

 Acara kemudian berlanjut dengan berkunjung ke kawasan pabrik Semen Indonesia . Semua peserta wajib mengenakan helm sebagai perlengkapan safety. 


Selain bisa melihat bagaimana suasana di dalam kawasan pabrik Semen Indonesia, peserta juga diajak berkunjung ke kawasan reklamasi area tambang. 


  
Tampak daerah yang gersang dan berwarna putih itu sebagaian berwarna hijau karena tumbuhnya tanaman-tanaman penghijauan.


Di bagian lainnya tampak daerah yang gersang itu tampak hijau dan asri oleh pepohonan. 



Acara ditutup dengan quiz dan pemberian hadiah berupa gadget, printer, buku dan sebagainya pada peserta yang beruntung. 


We Love Green Industry - Semen Indonesia


We Love Green Industry - Semen Indonesia
Ruang Auditorium - Semen Indonesia, Tuban, 6 Juni 2015