Jelajah Nesia # 2: Musik SeronenYang Rancak Dan Semarak Di Madura

Ada yang menarik dalam setiap gelaran Karapan sapi yang diadakan di Pulau Madura. Selain ada banyak warga dan wisatawan yang berduyun-duyun datang ke lapangan untuk menyaksikan gelaran even itu, disana juga terdengar irama musik yang sangat rancak dan semarak.

Musik itu ternyata dimainkan oleh beberapa kelompok pemain musik Seronen. Banyaknya kelompok pemain seronen itu mengikuti banyaknya tim karapan sapi yang bertanding.

Cara Jitu dan GRATIS Untuk Promosi Blog / Website

FollowLike .Net

Cara Menambah Follower Twitter

Hal ini karena pemain musik seronen itu bagaikan tim cheerleader atau penggembira yang memberi semangat agar tim karapan sapi yang mereka dukung bisa menjadi pemenang dalam lomba itu.

Cukup menarik menyimak penampilan para pemain seronen itu. Mereka mengenakan pakaian tradisional Madura dengan aneka warnanya yang mencolok. Sebelum pertandingan, mereka akan berjalan mengarak tim karapan sapi yang mereka dukung dengan formasi karapan sapi berada di belakang dan mereka mengikuti di belakang sambil terus memainkan musik.

Mereka bisa berjalan berkali-kali sambil memainkan musik itu untuk menunggu waktu dimulainya lomba karapan sapi. Tentu bisa dibayangkan aksi mereka dibawah terik matahari sambil membawa dan memainkan peralatan gamelannya.

Tak jarang saat berjalan itu, mereka juga mengiringi dengan gerakan-gerakan tubuh tertentu yang selaras dengan musiknya.Dalam perjalanan arak-arakan itu, tentu saja mereka dengan tim karapan sapinya akan berpapasan dengan tim karapan sapi lainnya yang berjalan dan beratraksi yang serupa dari arah sebaliknya.

Musik Seronen ini menggunakan perlatan berupa Seronen yang merupakan alat tiup semacam terompet dan terbuat dari bahan kayu dengan bagian ujung melebar dan mengerucut pada bagian elakang. Modelnya hampir sama dengan terompet reog Ponorogo namun dengan karakter nada dan irama yang berbeda.

Seronen inilah yang menjadi melodi dalam komposisi musik iringan penari yang sekaligus menjadi penabuhnya. Kesenian ini dilengkapi kendang, gong besar dan kecil, kenong dan kecer.Lima jenis alat musik tersebut disajikan dalam komposisi rancak untuk mengiringi langkah peraga yang bergerak seragam sementara tangan mereka sibuk memainkan perkusi.

Dua peniup seronen yang berada pada posisi depan mengapit penabuh kecer, mereka tampil bersautan kemudian duet beriringan ditingkah kendang yang menjadi pengendali irama. Yang tampak atraktif adalah penampilan dua penabuh kenong dan gong yang berjalan mat-matan atau sambil mengayun-ayunkan gong yang mereka pikul sehingga menjadi daya pikat tersendiri.

Pada seronen dan tempat untuk menggantung gomng itu biasanya juga dihiasi dengan ornamen berupa ukiran yang indah dan artistik. Terasa harmonis dengan pakaian yang mereka kenakan.

Bentuk pakaiannya ada yang berupa lengan panjang berwarna kuning, celana merah dengan penutup kain biru langit, kaos kaki warna kuning bergaris hijau dengan sepatu cats putih dan sebagainya. Sedangkan tutup kepalanya menggunakan udeng kuning dengan hiasan mahkota warna keemasan.

Setelah beratraksi dan sambil memulai lomba karapan Sapi dimulai, mereka biasanya beristirahat di dbawah naungan tenda bersama dengan karapan sapi yang mereka dukung. Pendapatan kelompok kesenian Seronen selama ini hanya mengandalkan hasil tanggapan dari panitia karapan sapi, hajatan pengantin, acara sunatan atau mengiringi karnaval.

Nilai kontrak pemain musik Seronen berkisar mulai dari Rp 1,5 juta yang bergantung dari jauh dekatnya lokasi even dengan ditambah biaya konsumsi dan transportasi.

Cara Jitu dan GRATIS Untuk Promosi Blog / Website