Jelajah Nesia # 2: Berwisata Heritage di Gedung De Javasche Bank

Ada pilihan destinasi wisata yang baru di kota Surabaya - Jawa Timur. Pilihan itu adalah berwisata heritage di Gedung De Javasche Bank yang merupakan bangunan kuno dan megah di Jalan Garuda no 1 - Surabaya.

Berwisata di sana akan mengajak Anda menyimak dan menelusuri gedung yang merupakan jejak sejarah Bank Indonesia Cabang Surabaya.

Cara Jitu dan GRATIS Untuk Promosi Blog / Website

FollowLike .Net

Cara Menambah Follower Twitter

Untuk memasuki gedung ini, pengunjung harus melapor terlebih dahulu kepada petugas yang berjaga.

Mereka akan dengan ramah mempersilahkan pengunjung untuk memasuki gedung kuno itu. Menariknya lagi, tak ada tiket masuk alias gratis bagi pengunjung.

De Javasche Bank ( DJB ) merupakan bank sirkulasi pada zaman kolonial Belanda yang didirikan tahun 1828 dan berkantor pusat di Batavia ( Jakarta ).

Seiring dengan perkembangnnya yang pesat, maka DJB pun mendirikan kantor-kantor cabang yang tersebar luas di wilayah Hindia Belanda, antara lain di Kota Surabaya, yang dibuka pada tgl 14 September 1829.

Sejak dibuka, DJB Agentschap ( Kantor Cabang ) Soerabaia memiliki gedung perkantoran di pojok Schoolpleinstraat ( sekarang Jalan Garuda no 1 ) dan Werfstraat ( sekarang Jl. Penjara ). Pada tahun 1910, gedung kantor DJB Agentschap Soerabaia tersebut dibongkar untuk dibangun kembali pada tempat yang sama.

Gedung dengan arsitektur yang mewah dan megah itukarya arstitek N.V. Architecten-ingeniursbureau Hulswit en Fermont te Weltevreden en Ed. Cuypers te Amsterdam. Sejak itu, gedung kantor DJB Agentschap Soerabaia termasuk gedung yang paling bergengsi pada zamannya.

Pada 1 Juli 1953, De Javasche Bank berubah menjadi Bank Indonesia dan secara otomatis gedung DJB di Jalan Garuda ini beralih fungsi menjadi kantor Bank Indonesia. Tetapi pada tahun 1973, kantor tersebut tidak digunakan lagi karena kapasitas gedung tidak cukup memadai untuk melakukan kegiatan operasional bank Indoensia.

Sebuah kantor baru pun didirkan di jalan Pahlawan no 105 dan hingga saat ini masih digunakan sebagai Kantor Bank Indonesia Surabaya.

Dalam perjalanannya, gedung DJB ini mengalami perubahan dalam beberapa bagiannya yaitu pada pintu masuk utama, tambahan bangunan samping dan belakang serta penataan interior.

Cukup menarik berkunjung ke gedung yang berlantai 3 ini. Bagai museum, kita bisa menyimak koleksi benda-benda yang digunakan dalam kegiatan bank ini di masa lampau.

Koleksi itu berupa foto-foto lama bangunan dan aktifitas bank ini, mesin-mesin baik kuno atau modern, lembaran uang kuno, guci, lantai yang kesemuanya masih terawat dengan baik.

Yang menarik, ada juga interior berupa pintu masuk yang berputar dengan bentuknya yang unik. Ada juga pintu khazanah ( pintu besi ) yang terbuat dari baja dan memiliki ketebalan daun pintunya sekitar 40 cm.