Minggu, 22 Desember 2013

Kado Memilukan Bagi Ratu Atut Di Akhir Tahun

Ratu Atut Dipelonco Oleh Para Penghuni Tahanan, begitulah intisari dari berita terbaru tentang Ratu Atut, Gubernur Banten yang kini menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) untuk kasus suap Pilkada Lebak dan  korupsi pengadaan proyek alat kesehatan di Tangerang.


Sebagai penghuni baru di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Ratu Atut dipelonco oleh para tahanan lama penghuni rumah tahanan  itu dengan membersihkan setiap sel yang yang ada di sana. Atut juga harus mencuci, mengepel dan menyapu sendiri. 






Karena perlakuan itulah, baru sehari ditahan dan menginap  di Rutan Pondok Bambu, sang Ratu sudah ribut  karena  meminta ingin dipindahkan ke sel yang lebih layak bagi dirinya . 



Alasannya karena dia mengaku sakit sehingga dia ingin sel yang '  lebih  baik dan sehat ' untuk dirinya  yang juga menyediakan  tenaga medis. 




Berita itu tentu menarik untuk disimak karena merupakan rangkaian tragedi yang menimpa wanita pertama yang menjadi gubernur di Indonesia itu. 



Ya, seolah ungkapan  roda yang berputar, kasus besar ini merupakan tragedi  terburuk pada akhir tahun  bagi Ratu Atut.



Bila sebelumnya ketika belum dijadikan tersangka oleh KPK dan aktif dalam pemerintahannya, wanita ini terlihat cantik dan berwibawa dengan baju kebesarannya sebagai gubernur. 

Para pejabat dan aparat keamanan selalu menyertainya dalam berbagai kegiatan dan kunjungan kedinasannya. Para jurnalis tentu juga menyertai dan meliput berbagai agenda kegiatannya. 



Tetapi hal itu telah berubah entah karena karma atau faktor lainnya. Dari foto-foto berbagai sumber di internet, wajah cantik dan senyum manis yang biasa terpancar pada wajah Ratu Atut  itu telah berubah dengan wajah yang penuh dengan muram dan duka nestapa . Terpancar kesedihan, tekanan dan malu yang luar biasa pada raut wajahnya. 

Walau aparat keamanan senantiasa menyertainya, tetapi aparat keamanan  itu telah berganti menjadi aparat keamanan  yang mengawal tahanan. Baju kebesaran yang dikenakan oleh Atut pun juga berubah dengan warna oranye sebagai pakaian wajib tahanan KPK. Begitu pula dengan ratusan  jurnalis yang berebut meliput kasusnya menjadikan publikasi gratis secara besar-besaran di media televisi, radio, media  cetak atau online.


Tentu kita harus mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh KPK dalam menegakkan hukum di negara ini. Tentang keputusan akhirnya tentu ada pada hakim yang memutuskan di pengadilan. Sebagai warga negara yang baik, semoga Ratu Atut juga bisa lapang dada  menerima berbagai perlakuan yang tak mengenakkan yang dirasakannya saat ini.


Saya tidak bisa membayangkan apakah kasus Ratu Atut ini bisa menjadi pelajaran bagi pelaku korupsi yang akan segera dijerat dan ditangkap oleh KPK. Tetapi belajar dari kasus-kasus penangkapan korupsi sebelumya, sepertinya kasus korupsi ini bagaikan jamur di musim hujan yang selalu ada dan tumbuh berkembang dimana-mana. 


Akankah hal ini akan berlanjut dengan adanya  tokoh-tokoh publik lainnya yang segera ditangkap dan ditahan  oleh KPK berkaitan dengan kasus Ratu Atut atau kasus-kasus lainnya? 



Kita tentu selalu menantinya dengan harapan KPK dibawah kepemimpinan Abraham Samad ini memang bertugas sebagaimana mestinya karena  BERANI dan PUNYA NYALI untuk Memberantas KORUPSI.



Dijual Tablet Smartfren New Andromax Tab 7.0 

Hadiah Lomba dari Vivanews. 

Kondisi 100% Baru, Lengkap dan Tersegel.

Harga Penawaran Rp 1,5 juta

Barang Langka - Stock Galeri Smartfren Sudah Kosong Lama

Harga Tablet Smartfren New Andromax Tab 8.0 Rp 2,3 juta

Kontak Agung - 0823 3388 7121

=====================================================================





==============================

 ====================


Artikel-artikel Menarik lainnya bisa Anda baca 

di Link berikut ini :

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar