Minggu, 29 Desember 2013

Menyusuri Kelenteng-kelenteng Kuno Di Jombang

Mendengar nama Jombang mungkin identik dengan sebutan sebagai kota Santri karena banyaknya santri yang menimba ilmu di berbagai pesantren yang ada di sana. 


Selain terdapat banyak pesantren, di daerah ini juga banyak terdapat bangunan kelenteng sebagai salah satu  jejak pecinan pada masa lampau.




Keberadaan Kelenteng-kelenteng itu bagaikan cermin tentang tingginya toleransi antar umat beragama karena lokasinya yang tak jauh dari bangunan masjid dan pondok pesantren. Berikut ini saya mengajak Anda untuk menyusuri kelenteng-kelenteng yang kuno di Jombang.

1. Kelenteng Boo Hway Bio 

Mojoagung adalah sebuah kota kecil di kabupaten Jombang - Jawa Timur. Di daerah ini di  kawasan  pusat kotanya dengan  terdapat alun-alun kecil , saya menjumpai bangunan kelenteng. Kelenteng itu memiliki gerbang  yang berukuran cukup kecil. Pada gerbang yang di bagian atasnya terdapat ornamen sepasang naga itu tertulis nama Kelenteng yaitu Boo Hway Bio.

Di halaman depan kelenteng tampak dua menara untuk mebakar kertas-kertas doa. Bentuk menara itu cukup unik karena seperti botol dengan ornamen burung Hong (Phoenix ) pada sisi kanan dan Naga pada sisi kiri. 

Walau berukuran mungil, namun kelenteng Boo Hway Bio yang dibangun pada tanggal 6 Lak Gwee atau 6 Juni 1928 ini ternyata memiliki banyak keindahan. Kelenteng ini memiliki  tuan rumah sesembahan yaitu San Ci Kung yang merupakan Dewa Penolong.
  
Memasuki kelenteng ini saya berjumpa dengan Pak Heri, petugas kelenteng, yang dengan ramah mengijinkan  saya membuat reportase dan foto-foto tentang kelenteng Boo Hway Bio.  

Seperti pada kelenteng lainnya, pada bagian depan kelenteng ini terdapat hiolo yang terbuat dari kuningan dengan ornamen sepasang naga. Sepasang lampion dan tulisan berhruf Tiongkok menghiasi di sekitar pintu masuk ruangan kelenteng utama.


Yang menarik, di samping kanan dan kiri pintu masuk ruangan utama kelenteng itu terdapat relief bergambar kisah Delapan Dewa. Gambar pada relief itu tampil beraneka warna dengan gaya ala komik.

Relief bergambar harimau dan naga juga menghiasi ruangan depan ini. Begitu juga dengan pilar-pilar yang berhias ornamen naga. 


2. Kelenteng Hok Liong Kiong 


Selain Kelenteng Boo Hway Bio di kecamatan Mojoagung , di Jombang  juga ada kelenteng lainnya. Kelenteng itu bernama Hok Liong Kiong Kelenteng ini berada di pusat kota tepatnya di Jalan R.E.Martadinata no 72  - Jombang.


Berada di tepi jalan raya, bangunan gerbang kelenteng ini cukup menarik perhatian. Pada bagian tengah gerbang di sisi depannya terdapat ornamen bergambar Yin Yang, Swatika dan genta Rohani sebagai  Lambang Tri Dharma.

Sebaliknya  pada papan kayu di bagian tengah di sisi belakangnya  terdapat ornamen bergambar kisah Delapan Dewa. Sedangkan pada bagian atas gerbang  terdapat ornamen berupa sepasang burung Hong ( phoenix ).


Memasuki halaman kelenteng terdapat sebuah panggung mini untuk mementaskan wayang Potehi. Di sebelah kiri  bangunan kelenteng terdapat menara untuk membakar hio, yuswa dan kertas doa. Menara itu setinggi sekitar 3 meter dengan warna dan ornament yang menarik.

Pada halaman luar di bagian depan kelenteng  terdapat dua ornamen berbentuk patung singa Kilin yang berwarna abu-abu. Sebenarnya di samping kanan halaman luar kelenteng ini juga ada ronamen patung lainnya yang saya tidak diijinkan untuk memotretnya.
Di belakangnya tampak hiolo yang terbuat dari kuningan dan digunakan oleh umat kelenteng untuk meletakkan hio dan yuswa yang telah dinyalakan
  

Dua buah ornamen berbentuk arca Wee Tie Kiong  berada di samping kanan dan Tjin Siok Poo di samping kiri pintu masuk kelenteng.

Kedua arca itu mengingatkan saya pada arca dengan sosok yang serupa di kelenteng Poo An Kiong di Blitar.


Selain itu pada dinding depannya juga terdapat lukisan klasik kuno yang berwarna . 

Lukisan itu mengingatkan saya pada gaya dan bentuk lukisan yang serupa di kelenteng Tjoe Tik Kiong di Pasuruan  



3. Kelenteng Hong San Kiong 

Kelenteng itu berukuran cukup mungil dan bukan berada di pusat kota. Tetapi walau begitu, kelenteng ini banyak didatangi oleh pengunjung dari berbagai daerah untuk beribadah atau berwisata minat khusus.

Keberadaan kelenteng itu juga menjadi salah satu jejak dan penanda bangunan lama di Jombang.Selain itu juga menunjukkan bahwa daerah ini memiliki peranan penting pada masa lampau.


Kelenteng yang bernama Hong San Kiong itu  diperkirakan berdiri pada abad 17 dan merupakan klenteng tertua di Jombang. 

Bangunan yang berdiri di atas lahan seluas 16,200 m2 dengan luas bangunan 3,500 m²,  merupakan simbol asimilasi antara warga pribumi dan pendatang etnis Tionghoa di Jombang.


Hong San Kiong  terletak di Desa Gudo, Kecamatan Gudo, Jombang.Merupakan  tempat ibadat Tri Dharma (agama Tios, Budha, dan Konghucu).

Lokasi Klenteng ‘Hong San Kiong’ berada tepi jalan raya Gudo dan diantara  pemukiman penduduk. Lokasinya yang berada tepat di ujung jalan pada simpang pertigaan itu membuatnya sangat mudah dikenali.

Pada bagian depan kelenteng terdapat pintu masuk dengan ornamen berbentuk burung garuda di sebelah kanan dan kiri.  Di bagian bawah ornamen garuda itu terdapat aksara Cina. Entah apa maksud dan tujuan dibangunnya ornamen garuda itu.



Yang menarik , pada pintu masuk itu ada juga prasasti kuno yang bertahun 1938 menuliskan sumbangan dari seseorang berupa roedji ( pagar besi ) pada kelenteng ini.

Di dalam tempat ibadah bernuansa kemerahan itu, terdapat beberapa penghuni (Dewa).Sebagai tuan rumah adalah Kong Co Kong Tik Tjoen Ong. Letaknya (altar) tepat berada di tengah-tengah ruangan depan. 

Di sebelah kirinya terdapat Kong Co Hong Tik Tjoen Sing atau lebih dikenal dengan sebutan Dewa Bumi.

   
Di sebelah kirinya lagi ada Dewa Langit atau Kong Co Hyang Thian Sing Tee.

Sementara di sebelah kanan altar Tuan Rumah, ada Dewa Kebenaran/keadilan yaitu Kwan Sing Tee Koen. 

Di bawah ‘peraduan’ Dewa Tuan rumah terpampang kendaraan Kong Co Kong Tik Tjoen Ong bernama Bing Hoe Ciang Koen.


Dijual Tablet Smartfren New Andromax Tab 7.0 

Hadiah Lomba dari Vivanews. 

Kondisi 100% Baru, Lengkap dan Tersegel.

Harga Penawaran Rp 1,5 juta

Barang Langka - Stock Galeri Smartfren Sudah Kosong Lama

Harga Tablet Smartfren New Andromax Tab 8.0 Rp 2,3 juta

Kontak Agung - 0823 3388 7121

=====================================================================





==============================

 ====================



Artikel-artikel Menarik lainnya bisa Anda baca 

di Link berikut ini :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar