Kamis, 10 Juli 2014

Nuansa Menegangkan Di Mercusuar Kuno Belanda

Ada destinasi wisata yang menarik dan berbeda di daerah Bangkalan. Madura. Di sana terdapat sebuah bangunan kuno berupa mercusuar yang diekanl dengan nama Mercusuar Sembilangan atau Mercusuar Belanda. 


Warga setempat mengenalnya dengan sebutan Lampu. Mercu suar yang sangat tinggi itu dibangun pada tahun 1879 dan terdapat prasasti dalam bahasa Belanda. Selain bisa menyimak sosok mercusuar, kita juga bisa masuk dan naik hingga ke puncak mercusuar itu.


Tentu bisa dibayangkan bagaimana menegangkannya suasana saat berada di puncak mercusuar itu. Menebarkan pandangan ke bagian bawah mercusuar tampak hamparan panorama alam dengan ukurannya yang cukup kecil. Belum lagi dengan hembusan angin yang cukup kencang dengan suaranya yang menderu.


Saat berada di puncak mercusuar itu, sambil berfoto ria, saya tak bisa melepaskan tangan saya dari pegangan pada besi-besi bajanya karena sangat menegangkan suasananya. Keringat dingin seakan terus membasahi telapan tangan saya. Bahkan ada teman saya yang naik secara perlahan dengan berjalan berjongkok karena rasa takut dan khawatirnya.  


Ketegangan itu sudah terasa saat kita memasuki bangunan mercusuar. Suara langkah kaki pengunjung seakan menambah seramnya suasana. Begitu pula dengan suara logam baja yang seakan beradu dan berderit. Tak jarang, mercusuar ini juga seakan bergoyang-goyang saat ada angin yang kencang.



Pada umumnya mercusuar ini terawat dengan baik karena sampai saat ini masih digunakan sebagai bantuan alat navigasi di laut. Tetapi sayang, pada beberapa bagian tangga besinya ada yang sudah tidak utuh lagi karena rusak sehingga terasa menyulitkan pengunjung saat hendak naik ke atas mercusuar dan sebaliknya.


Mercusuar ini terdiri dari beberapa lantai dan setiap lantainya terdapat jendela yang cukup besar.Dari jendela itulah kita bisa menebarkan pandangan ke panorama sekitar mercusuar. Tak jauh dari lokasi mercusuar Sembilangan juga terdapat Benteng Cakraningrat IV yang bersejarah.



 
Bagi pengunjung yang bernyali dan tidak fobia ketinggian, bisa melanjutkan perjalanan hingga ke bagian atas mercusuar. Di sana terdapat semacam anjungan atau gardu pandang. Tetapi karena tempatnya yang cukup kecil dan terbatas, untuk bisa ke sana harus bergantian agar tidak berdesakan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar