Rabu, 11 Februari 2015

Misteri Jejak Sunan Bejagung di Watu Gajah


Sepintas, tak ada yang istimewa dengan bongkahan-bongkahan batu besar yang berada tak jauh dari Lapangan Watu Gajah di daerah Semanding - Tuban , Jawa Timur. Bebatuan itu tersebar di berbagai lokasi dengan ditumbuhi oleh semak belukar.Tanaman jagung yang tumbuh di sekitarnya tampak menutupi keberaaan batu-batu itu.


Tetapi bila dicermati, ternyata ada yang unik dan menarik karena batu-batu itu memiliki bentuk seperti satwa gajah dalam berbagai posisinya. Karena bentuknya yang seperti gajah itulah, batu-batu itu dikenal dengan nama Watu Gajah ( Batu Gajah ).




Yang menarik, Watu Gajah itu merupakan jejak Sunan Bejagung, penyebar agama Islam yang legendaris pada masa lampau di daerah Semanding.Ada versi yang mengatakan bahwa Watu gajah itu merupakan perwujudan dari gajah-gajah peliharaan Sunan Bejagung  pada masa lampau. 



Ada pula versi yang mengatakan diantara bebatuan besar di sana ada sebuah batu besar dan datar yang dulunya merupakan tempat duduknya Sunan Bejagung. 



Terlepas dari legenda itu, Watu Gajah memang menarik untuk dikunjungi karena bentuknya yang unik. Sayang pada musim hujan, bentuk gajahnya tersamarkan karena banyak tertutup oleh tanaman jagung di sekitarnya. Begitu pula halnya dengan lubang-lubang gua yang berada di sekitar Watu Gajah juga tidak terlihat dengan jelas.



Berbeda halnya pada musim kemarau saat bentuk gajah pada batu-batu dan lubang-lubang gua itu terlihat cukup jelas karena tidak adanya tanaman jagung dan semak belukar di sekitarnya. 


Lokasi Watu Gajah ini berjarak sekitar 300 meter arah selatan dari makam Sunan Bejagung. Di makam Sunan Bejagung ini terdapat gapura-gapura kuno peninggalan sunan Bejagung, makam Sunan Bejagung , makam Sunun Mruwut.dan Sumur Bejagung yang keramat.


Keberadaan Watu Gajah itu seolah menjadi misteri tersendiri tentang jejak dan keberadaan Sunan Bejagung.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar