Jumat, 21 Maret 2014

COMBAT, Komunitas Penyayang Musang Di Kota Bojonegoro

Ada yang tak biasa di alun-alun Kota Bojonegoro - Jawa Timur. Pada saat dan hari-hari tertentu, disana terdapat beberapa satwa jenis musang ( luwak ). Satwa yang identik dengan kopi yang berharga mahal itu tampak bebas berkeliaran di taman yang ada di sisi timur alun-alun.



Beberapa warga tampak tertarik untuk mendekat atau bahkan memegang musang-musang yan jinak itu. Beberapa diantaranya menyempatkan diri untuk berfoto bersama. Ah, siapa sangka jika satwa yang bertampang cukup menyeramkan itu ternata bisa dekat dan akrab dengan manusia. Terlebih pada para pemiliknya.



Beberapa musang itu ternyata merupakan milik dari anggota Community Musang Bojonegoro Jawa Timur. Komunitas yang berinduk pada Komunitas Musang Lovers Indonesia ini memang menjadikan sisi timur alun-alun Kota Bojonegoro sebagai tempat bertemu dan berkumpul. 



Tak hanya sekedar berkumpul saja, tetapi mereka juga ada yang membawa satwa musangnya masing-masing.



Menurut Ambon, leader Combat, komunitas ini baru terbentuk pada bulan November 2013 dengan hanya beranggotakan awal tiga orang saja. 


Walau baru eksis selama sekitar lima bulan, namun komunitas ini sudah menarik perhatian dan  minat warga Bojonegoro lainnya sehingga saat ini anggotanya bertambah menjadi 15 orang mulai dari pelajar, mahasiswa dan umum. 



Mereka berkumupul di pusat kota ini tiap hari Rabu dan Sabtu sore mulai jam 3 hingga menjelang senja.Selain itu mereka juga datang ke sekolah-sekolah jika ada undangan atau even-even tertentu. Sedangkan tujuan dibentuknya komunitas ini adalah untuk mensosialisasikan gerakan peduli dan sayang pada satwa , khususnya pada musang. Karena selama ini, banyak orang yang menganggap musang sebagai satwa hama pemangsa unggas yang harus diburu dan dibinasakan.



Karena itu menurut Yazid, pengurus sekaligus anggota Combat lainnya, dengan  adanya komunitas itu bisa menghapus stigma negatif pada musang. Karena musang bisa menjadi satwa jinak untuk dipelihara di rumah. Untuk pakan sehari-harinya juga mudah seperti nasi, buah-buahan dan sebagainya.



Combat ini sendiri ini memiliki beberapa varietas musang, diantaranya adalah Musang Bali, Musang Lombok, Musang Pandan, Musang Bulan (Sumatera) dan Musang Ekor Putih. 



Untuk bergabung dengan Combat ini juga tidak sulit asalkan ada perhatian dan kepedulian pada satwa. Seperti halnya Komunitas Reptil di Tuban, Combat juga tidak mewajibkan anggota untuk memiliki musang sendiri. 


Tetapi jika ada anggota baru yang ingin memiliki dan membeli musang, Combat akan membantu memberikan penjelasan dan rekomendasi  berbagai hal tentang musang.


Untuk program ke depannya, Combat juga berrencana mengajak anggotanya untuk berkunjung ke perkebunan kopi atau peternak yang memelihara musang ( Luwak ) untuk menghasilkan kopi dengan cita rasa yang unggul dan berkualitas. 


Sebuah kegiatan positif dari Bojonegoro yang patut mendapatkan acungan jempol dan apresiasi.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar