Jumat, 02 Mei 2014

Tradisi Mandi Kembang di Sumur Makam Sunan Bejagung


Ada banyak hal yang menarik di di kawasan Makam Sunan Bejagung di daerah Bejagung Kecamatan Semanding , Tuban - Jawa Timur. Selain terdapat makam Sang Sunan yang senantiasa ramai dikunjungi oleh para peziarah setiap harinya, di sana juga terdapat sebuah sumur yang juga banyak didatangi oleh peziarah.


Tentu bukan sumur biasa saja, karena melainkan sebuah sumur kuno yang diyakini berkaitan dengan sejarah Sunan Bejagung pada masa lampau. Konon, sumur itu tebentuk dari tertancapnya tongkat Sunan Bejagung yang kemudian memancarkan air yang tiada hentinya.


Tak kalah menariknya, banyak peziarah yang mengambil air dari sumur itu untuk berbagai keperluan seperti pengobatan, kesehatan dan sebagainya. 


Mereka percaya, air sumur itu mempunyai khasiat untuk keperluan tertentu dengan meminumnya atau menggunakannya untuk mandi dengan mencampurnya dengan kembang setaman.



Entah sejak kapan tradisi dan kepercayaan tentang khasiat sumur itu mulai ada. Yang jelas, hingga saat ini tak mengherankan jika berada di sana Anda akan menjumpai para peziarah yang datang dengan membawa botol plastik kosong untuk menampung air atau pengunjung yang datang dengan membawa sebungkus kembang aneka warna.




Para peziarah yang berminat untuk mengambil air dari sumur itu terlebih dahulu melapor ke petugas yang akan mengambilkan air sumur dengan menimbanya. Cara menimbanya juga cukup unik karena menggunakan rangkaian kayu yang ditata dan dibentuk menyerupai roda. 


Roda yang di bagian tengahnya diberi seutas tali tambang yang diikatkan pada timba itu kemudian diturunkan atau dinaikkan dengan cara menggulingkan ( atau memutar ) roda itu. 


Cara menggulingkan roda saat menimba itulah yang kemudian menjadi nama bagi Sumur ini yaitu Sumur Gemuling.



Kedalaman sumur itu mencapai 25 meter sehingga tidak bisa dilihat dasar sumur dari bibir kotak pembatas sumur karena tampak gelap.Setelah air didapaatkan kemudian dituang ke dalam botol plastik atau timba sesuai dengan keperluan.


Bagi mereka yang ingin mandi kembang, air dalam timba yang sudah bercampur dengan kembang setaman itu kemudian dibawa ke kamar mandi yang berada tak jauh dari lokasi sumur. Yang bersangkutan kemudian menggunakan air kembang itu untuk mandi.



Pada setahun sekali, di sumur Gemuling ini ada tradisi Bancakan Dawet untuk membersihkan air di dasar sumur. Suasana di sekitar sumur Gemuling ini sendiri cukup menyeramkan karena banyaknya pohon yang besar dan rindang. Selain itu juga terdapat makam-makam kuno. 


Yang lebih menyeramkan lagi, konon pada masa lampau air dari sumur Gemuling ini merupakan salah satu syarat pelengkap bila mengadakan ritual sumpah pocong yang dulu cukup sering dilakukan di Makam Sunan Bejagung ini.




Keripik Gayam Yang Nikmat di Tuban

Agung - 0857 3396 5278 - 0823 3388 7121
        



www.jelajah-nesia.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar