Tips Hamil

Jumat, 22 Mei 2015

Eksotisme Penjual Lontong Tuyuhan di Kragan - Rembang

Ada yang menarik perhatian saya ketika berada di daerah Kragan - Rembang, Jawa Tengah. Di sana pada malam hari dengan bertempat di sebuah trotoar, tampak seorang pria yang menjual kuliner khas Rembang yaitu Lontong Tuyuhan.


Berbeda dengan lontong tuyuhan yang dijual di warung, depot atau rumah makan , penjual itu benar-benar berjualan secara tradisional dengan nuansa eksotismenya. Dia mengenakan pikulan bambu untuk mengangkut dan mengangkat dagangannya. 

Begitu pula dengan lontong yang dikemas dalam bentuk yang berbeda dengan bentuk lontong pada umumnya. Lontong itu bentuk kerucut yang diwadahi dalam keranjang bambu.


Yang tak kalah menariknya adalah lampu penerangan yang digunakannya menggunakan lampu Ting ( lampu dengan bahan bakar dari minyak goreng  yang di ujung atasnya terpasang sumbu kecil ) . Lampu itu menggunakan pelindung angin dari pelepah batang pisang yang diiris tipis pada ketiga sisinya.

Cahaya yang memancar dari irisan pada batang pelepah pisang itu memberikan nuansa yang cukup unik dan indah.


Kuliner ini dikenal dengan nama Lontong Tuyuhan karena para penjualnya kebanyakan berasal dari daerah Tuyuhan - Rembang. Seperti halnya Pak Sarwi yang saya jumpai berjualan Lontong Tuyuhan ini yang sudah berjualan sejak 20 tahun yang lalu.

Dalam sehari, Pak Sarwi membutuhkan empat ekor ayam untuk masakan lontong tuyuhannya. Sedangkan berasnya mencapai 35-4 kg per hari. Dia berjualan sejak pukul 16.30 hingga pukul 21.00. Tak jarang dagangannya segera habis hanya dalam hitungan 2-3 jam saja.




Rasa kuliner ini mirip dengan kare ayam atau  opor ayam dan hanya berbeda karena menggunakan lontong saja.Harga per porsi lontong tuyuhan berkisar Rp 10.000 dengan lontong dan kuah yang cukup banyak. Uniknya , di daerah Rembang ini , daging ayam pada Lontong Tuyuhannya menggunakan ayam kampung dan tak ada penjual lontong tuyuhan yang menggunakan daging ayam jenis pedaging atau lainnya.

Saat menikmati kuliner ini mengingatkan saya pada saat saya makan siang dengan lontong tuyuhan di sebuah warung makan di daerah Jatirogo yang merupakan perbatasan Tuban dengan Rembang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar