Ketika tidur dan dipeluk oleh seseorang yang disayangi tentu sangat menyenangkan. Tetapi bisakah Anda bayangkan entah bagaimana rasanya jika saat tidur itu justru dipeluk oleh seekor kuda ? Yang lebih menegangkan, baik kuda atau manusia itu tidur dalam keadaan tubuh yang kaku karena mengalami trance ( kerasukan ).
Atraksi kuda yang tidur dengan memeluk manusia itulah yang menjadi salah satu daya tarik kesenian tradisional Jaran Jenggo. Kesenian ini berkembang di daerah Lamongan, Gresik dan Tuban - Jawa Timur.Biasanya dipentaskan dalam berbagai acara hajatan warga seperti khitanan, ulang tahun, perkawinan, syukuran, bersih desa dan sebagainya.
Pada kesenian Jaran Jenggo ini biasanya anak kecil yang dikhitan atau siapapun yang berkaitan dengan hajatan yang dilakukan itu akan mengenakan pakaian yang bagus dan indah ala bangsawan. Begitu pula dengan kudanya juga mengenakan pakaian dan aksesori yang indah dan gemerlapan.
Selain dikawal oleh beberapa pemuda sebagai pemain utama dalam Jaran Jenggo, juga ada beberapa pawang yang bertugas mengawal dan menjaga kesenian ini dalam hal magis dan spiritual. Hal ini karena pada beberapa adegannya bernuansa mistis dan magis karena mengundang datangnya roh-roh makhluk gaib.
Saat arak-arakan, tampak banyak warga yang ikut menyaksikan dan bergabung dalam arak-arakan. Cukup lama mengikuti jalannya prosesi kesenian ini mulai dari membacakan doa dan meminta ijin di makam para sesepuh atau punden yang dikeramatkan di desa lokasi acara. Setelah itu, sang bocah dan kuda akan di arak mengelilingi jalanan yang ada di kampung sekitar lokasi acara.
Jauh atau tidaknya lokasi arak-arakan itu tergantung pada permintaan dari yang punya hajatan atau tergantung juga banyaknya rumah kerabat yang ingin disinggahi. Semakin banyak rumah kerabat yang tinggal dalam satu desa dan ingin disinggahi, artinya akan semakin lama pula arak-arakan ini akan berlangsung.
Pengalaman saya menyaksikan dan mengikuti jalannya kesenian Jaran Jenggo itu bisa lebih dari 5 jam dengan menyusuri hampir semua jalan yang ada di kampung. Mungkin hal itu dilakukan untuk mengabarkan kegembiraan sang bocah dan yang punya hajatan pada semua warga yang ada di desa itu.
Untuk bisa mengundang dan mementaskan kesenian Jaran Jenggo ini cukup mahal dan berkisar jutaan rupiah karena banyaknya personelnya yang lengkap dengan peralatan audio systemnya.
Jenazah Utuh Terkubur 35 Tahun
Penampakan Jin,Tuyul dan Pocong Di Tuban
Uang Bung Karno
Candi Unik Di Bawah Tanah
Situs Pemukiman Kerajaan Majapahit
Patung Budha Tidur Raksasa
Mitos Siluman Buaya Putih
Gerbang Kerajaan Majapahit
Makam Sunan Bonang - Tuban
Makam Islam Yang Berbentuk Candi di Lamongan
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Rumah Abu The di Surabaya
Aksi Anak Yang Menegangkan di Watu Ondo
-----
Indahnya Arca Dewa Wisnu
Uang Bung Karno
Candi Unik Di Bawah Tanah
Situs Pemukiman Kerajaan Majapahit
Patung Budha Tidur Raksasa
Mitos Siluman Buaya Putih
Gerbang Kerajaan Majapahit
Makam Sunan Bonang - Tuban
Makam Islam Yang Berbentuk Candi di Lamongan
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Rumah Abu The di Surabaya
Aksi Anak Yang Menegangkan di Watu Ondo
-----
Indahnya Arca Dewa Wisnu
www.jelajah-nesia.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar