Ada hal yang menarik perhatian saya ketika melitas di
jalanan di pusat Kota Lamongan – Jawa
Timur. Di sana pada sore hingga malam hari banyak warga yang duduk lesehan
dengan menikmati makanan yang disediakan oleh penjualnya.
Mereka terlihat santai dengan bercengkerama dan tidak peduli pada ramainya lalu lalang kendaraan yang melintas di sekitarnya.
Mereka terlihat santai dengan bercengkerama dan tidak peduli pada ramainya lalu lalang kendaraan yang melintas di sekitarnya.
Begitulah gambaran suasana saat menikmati Nasi Boran yang merupakan kuliner khas Lamongan. Nama nasi Boran itu disematkan karena wadah yang digunakan untuk menyimpan nasi berupa Boran. Wadah ini terbuat dari anyaman bambu dengan bentuk yang khas.
Walau di pasaran banyak tersedia wadah untuk menyimpan nasi
yang lebih praktis dan terbuat dari
beraneka bahan , tetapi para penjual itu sampai saat ini tetap bertahan
menggunakan Boran karena sudah merupakan tradisi dan budaya yang berkembang
sejak lama.
Yang menarik, Boran itu tidak dijual secara bebas di pasaran.
Bagi warga yang membutuhkan Boran, harus memesannya terlebih dahulu pada warga yang khusus
membuatnya di desa-desa tertentu saja di Lamongan.
Harga Boran per buah berkisar Rp 60.000-Rp 75.000 dengan lama pembuatan 3-5 hari.
Harga Boran per buah berkisar Rp 60.000-Rp 75.000 dengan lama pembuatan 3-5 hari.
Tak hanya itu, cara berjualan Nasi Boran juga menarik karena
dilakukan secara lesehan di pinggir jalan raya dengan menempati trotoar atau
tempat-tempat datar dan lapang lainnya. Karena itu, jangan berharap di Lamongan
ini Anda bisa menjumpai warung atau
depot yang permanen dan menjual nasi
Boran.
Ada cita rasa yang berbeda dan khas saat menikmati Nasi
Boran ini. Terutama pada rasa sausnya yang berwarna oranye. Beberapa penjual
ada yang menambahkan menir ( butiran kecil beras / beras tumbuk ) sebagai
pengental saat membuat saus itu.
Ada pula lauk yang disebut Gimbal Empuk yang terbuat dari tepung terigu dan digoreng.
Sepintas rasanya seperti bakwan, ote-ote atau cireng. Tetapi Gimbal Empuk ini hanya berupa tepung saja
tanpa ada tambahan sayur-sayuran, wortel dan sebagainya.
Sedangkan untuk lauk pauk lainnya bisa ditambah sesuai dengan selera mulai dari sate telur puyuh, telur dadar, ayam goring, jerohan dan sebagainya. Harga per porsi yang disajikan dengan menggunakan alas kertas yan dipincuk itu berkisar Rp 5.000 – Rp 7.000 tergantung dari lauk-pauknya.
Sebenarnya ada juga lauk yang khas dari nasi Boran ini yaitu
ikan Sili. Sayang, banyak penjual Nasi Boran yang sudah tidak menyediakan lauk
ikan Sili lagi karena ikan air tawar itu sudah langka dan jarang dijumpai di
habitatnya. Kalaupun ada, itu pun hanya musiman selama beberapa saat saja dan
harganya sangat mahal sekali.
Untuk minumannya, para penjual Nasi Boran itu tidak menyediakan secara khusus. Semacam simbisosi mutualisme, mereka menyajikan minuman dengan memesan pada penjual khusus minuman yang berada tak jauh dari tempatnya berjualan.
Satu penjual minuman itu biasanya melayani 8 – 10 penjual nasi Boran yang berjualan
secara berderetan. Walau bersaing secara ketat dan terbuka, semua penjual nasi
Boran itu tampak laris semua.
Penjual Nasi Boran ini banyak terdapat di trotoar di ruas jalan sepanjang kawasan Stasiun Kereta Api Lamongan, Plaza Lamongan dan sekitarnya. Mereka biasanya sudah mengawali berjualan dari pukul 16.00 – 24.00 tergantung dari ramai atau sepinya pembeli.
Pada pagi hari biasanya juga bisa dijumpai penjual Nasi Boran tetapi jumlah penjualnya sangat sedikit sekali.
Salah satu penjual Nasi Boran itu adalah Mbak Devi yang berjualan sejak setahun yang lalu. Menurut wanita ini, untuk berjualan pada hari-hari biasa dia membutuhkan beras sebanyak 3 kg. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu, dia membutuhkan beras hingga 5 kg.
Wanita ini juga bercerita bila masing-masing penjual Nasi Boran sedang sibuk karena melayani banyak pembeli dan tidak sempat untuk datang langsung ke penjual minumannya, untuk praktisnya mereka biasa memesan minuman itu melalui layanan pesan singkat ( SMS ).
Click : Tips dan Panduan Lengkap Cepat Hamil
Dan tak berapa lama kemudian, minuman itu pun sudah siap dan diantarkan ke pemesannya .
Sebuah kuliner yang khas dan nikmat yang sayang sekali jika
Anda lewatkan jika sedang berkunjung ke daerah yang juga terkenal dengan
kuliner berupa soto ayam ini.
www.jelajah-nesia.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar