Tips Hamil

Kamis, 24 April 2014

Mengenang Perjuangan Bangsa di Monumen Tugu Pahlawan, Surabaya

Bangunan itu tampak mencolok di salah satu sudut pusat Kota Surabaya - Jawa Timur. Sosoknya ramping dan tinggi menjulang. Bentuknya cukup unik karena seperti paku dalam keadaan terbalik. Bangunan itu sangat legendaris dan menjadi salah satu Landmark kota Surabaya.


Begitulah gambaran tentang Monumen Tugu Pahlawan yang berada di sekitar Jalan Pahlawan atau sekitar 500 meter dari kawasan Jembatan Merah. Setiap harinya, monumen ini senantiasa ramai oleh para wisatawan.


Ada banyak hal yang menarik bisa dilakukan di wisata ini. Sambil berfoto ria, kita bisa menyimak dan bernostalgia tentang jejak sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang terjadi di kota Surabaya pada masa lampau. 
  


Baik melalui sosok bangunan monumen Tugu Pahlawan atau koleksi benda-benda di Museum 10 November yang ada di kawasan monumen ini.

 

Di museum itu juga terdapat foto-foto lama saat Monumen Tugu Pahlawan ini dibangun dan diresmikan serta foto-foto pada masa sebelumnya. 



Monumen  Tugu Pahlawan  ini setinggi 45 yard (40.5 meter)  dan berbentuk Lingga atau paku terbalik. Tubuh monumen berbentuk  Canalures atau lengkungan-lengkungan  sebanyak 10 lengkungan  dan terbagi atas 11 ruas.



Tinggi, ruas, dan canalures itu ternyata bermakna simbolis  tanggal 10, bulan 11 , tahun 1945 yang berarti tgl 10 November 1945 yang merupakan saat terjadinya pertempuran hebat antara arek-arek  Pejuang Surabaya melawan tentara  Sekutu dan Belanda yang hendak menjajah kembali bangsa Indonesia. Pada setiap tahunnya tgl  10 November kemudian diperingati oleh bangsa Indoensia sebagai  Hari Pahlawan.

 

 Pada masa kolonial , di kawasan Monumen Tugu Pahlawan ini terdapat gedung Raad Van Justitie yang digunakan sebagai markas Kenpetai pada masa pendudukan penjajah Jepang. Sesuai SK Walikota Surabaya No 188.45/251/402.1.04/1996 no urut 45, kawasan Monumen Tugu Pahlawan ditetapkan sebgai Bangunan Cagar Budaya.




Ada dua pendapat mengenai siapa yang menjadi pemrakarsa, sekaligus arsitek monumen yang dibangun pada tahun 1951 dan terletak di Jalan Pahlawan Surabaya ini.  

 

Gatot Barnowo berpendapat  bahwa pembangunan monumen ini diprakarsai oleh Doel Arnowo, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Daerah Kota Besar Surabaya.Kemudian ia meminta Ir. Tan untuk merancang gambar monumen yang dimaksud yang kemudian  diajukan kepada Presiden Soekarno.





Sedangkan menurut Ir. Soendjasmono, pemrakarsa monumen ini adalah Ir. Soekarno sendiri. Ide itu kemudian mendapat perhatian khusus dari  Doel Arnowo. 
 

Tentang  perencanaan dan gambar Monumen Tugu Pahlawan itu diserahkan kepada Ir. R. Soeratmoko, yang telah mengalahkan beberapa arsitektur lainnya dalam sayembara pemilihan arsitek untuk membangun monumen ini.



Pada awalnya pekerjaan pembangunan Monumen Tugu Pahlawan ditangani Balai Kota Surabaya sendiri. Pembangunan kemudian dilanjutkan oleh Indonesian Engineering Corporation, yang diteruskan oleh Pemborong Saroja.


Monumen yang dibangun selama sepuluh bulan ini akhirnya diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 10 Nopember 1952.



Di bagian bawah monumen terdapat bangunan  Museum Perjuangan 10 November Surabaya yang menyimpan benda-benda yeng berkaitan dengan sejarah dan perjuangan arek-arek Surabaya.Ada juga foto-foto dokumentasi pembangunan Monumen Tugu Pahlawan.



Pada tahun 1991-1996 dilakukan pembenahan kawasan Tugu Pahlawan dan Museum Perjuangan 10 November Surabaya yang dipimpin oleh arsitek Ir. Sugeng Gunadi, MLA dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar