Brevet , emblem dan lencana itu biasanya digunakan oleh korps militer suatu kesatuan atau yang lainnya.Tak hanya sebagai lambang kesatuan dan kebanggaan korps saja, ternyata brevet dan lencana itu bisa menjadi koleksi yang berharga dan tak ternilai harganya.
Diantara mereka yang mengoleksi brevet dan lencana itu adalah Paguyuban Pengumpul Gombal Amoh ( PPGA ), yaitu sebuah komunitas para kolektor pecinta barang-barang yang bernuansa militer dan perang.
Sebelum terbentuk dalam satu wadah PPGA, komunitas ini mulai dikenal setelah dibentuk pada situs jejaring sosial sekitar September 2011. Gombal Amoh yang berasal dari bahasa Jawa diartikan sebagai pakaian lusuh.
Menurut Ari, anggota PPGA , komunitas ini pada awalnya memang mengumpulkan pakaian-pakaian bekas bekas pakai militer. Tetapi seiring dengan perjalanan waktu, tak hanya pakaian bekas saja yang dikumpulkan oleh anggota PPGA ini.
Berbagai atribut yang berkaitan dengan militer dan peperangan juga mulai dikoleksi oleh anggota PPGA yang tersebar di penjuru nusantara.
Saya menjumpai komunitas PPGA ini dalam sebuah even yang bertema sejarah dan kemiliteran di kawasan Monumen Tugu Pahlawan Surabaya pada beberapa waktu yang lalu. Kala itu, komunitas ini memamerkan sebagian koleksinya yang berupa brevet dan lencana.
Hanya ditampilkannya sedikit dari banyaknya koleksi PPGAitu karena faktor terbatasnya tempat dan anggota PPGA yang hadir pada saat itu.
Cukup menarik menyimak koleksi brevet dan lencana koleksi PPGA. Brevet itu memiliki aneka warna. Begitu pula dengan emblem yang tersemat di brevet.
Sepintas, bentuknya hampir sama jika tidak menyimaknya dengan cermat.Ketika dicermati, ternyata masing-masing emblem memiliki bentuk, desain dan warna yang berbeda yang menunjukkan korps kesatuan militernya dan asal negaranya.
Yang menarik, diantara emblem itu terdapat emblem yang bertuliskan R.O.K. Marine Corps dengan ornamen berupa burung Rajawali, Jangkar dan Bintang.
Ada juga emblem yang bertuliskan Frogmen Chinesse yang berhiaskan ornamen huruf China dan pasukan katak yang sedang menyelam.Sedangkan untuk emblem yang tersemat di brevet ada yang berhias ornamen Palu dan sabit sebagai lambang komunis.
Bagi anggota PPGA, barang bekas adalah barang berharga. Barang-barang militer yang dikumpulkan itu diantaranya berupa jaket, pakaian, helm, pisau, sepatu, bendera dan lain-lain. Di PPGA, Ada juga spesifikasi pengumpul barang kuno.
Ada yang khusus mengumpulkan baret, patch (emblem),pisau, bahkan ada juga yang mengumpulkan baju-baju TNI dari tahun lawas dan barang-barang dari tentara Rusia, Inggris hingga Belanda.
Tentu bisa dibayangkan bagaimana perjuangan dan pengorbanan mereka dalam memburu dan mendapatkan benda-benda koleksinya itu.
Tentu bisa dibayangkan pula berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk mendapatkannya.
Walau tampak sederhana tapi sangat penuh makna, melalui koleksi-koleksinya itu, PPGA berharap bisa berbagi informasi tentang sejarah dari berbagai korps militer antar lintas negara.
Jenazah Utuh Terkubur 35 Tahun
Penampakan Jin,Tuyul dan Pocong Di Tuban
Jejak Bersujudnya Sunan Bonang
Makam R.A. Kartini
Makam Panjang 9 Meter
Rolls Royce Kuno Dinasti Sampoerna
Uang Bung Karno
Candi Unik Di Bawah Tanah
Situs Pemukiman Kerajaan Majapahit
Patung Budha Tidur Raksasa
Mitos Siluman Buaya Putih
Gerbang Kerajaan Majapahit
Makam Sunan Bonang - Tuban
Makam Islam Yang Berbentuk Candi di Lamongan
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Rumah Abu The di Surabaya
Aksi Anak Yang Menegangkan di Watu Ondo
-----
Indahnya Arca Dewa Wisnu
Jejak Bersujudnya Sunan Bonang
Makam R.A. Kartini
Makam Panjang 9 Meter
Rolls Royce Kuno Dinasti Sampoerna
Uang Bung Karno
Candi Unik Di Bawah Tanah
Situs Pemukiman Kerajaan Majapahit
Patung Budha Tidur Raksasa
Mitos Siluman Buaya Putih
Gerbang Kerajaan Majapahit
Makam Sunan Bonang - Tuban
Makam Islam Yang Berbentuk Candi di Lamongan
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Rumah Abu The di Surabaya
Aksi Anak Yang Menegangkan di Watu Ondo
-----
Indahnya Arca Dewa Wisnu
www.jelajah-nesia.blogspot.com
thanks ya infonya !!!
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id