Kota Probolinggo adalah kota lama yang mempunyai banyak bangunan kuno jejak masa lampau. Salah satunya adalah bangunan kuno yang berbentuk kelenteng dan dikenal dengan nama Kelenteng Sumber Naga.
Gerbang kelenteng yang satu ini tampak unik dan berbeda. Walau ada ornament sepasang naga di kanan dan kirinya, namun gerbang kelenteng itu cukup tersamarkan karena terdapat ornament yang khas berbentuk Stupa seperti yang ada di Candi Borobudur.
Seperti tulisan yan ada di bagian atas gerbang itu yaitu Kelenteng Tri Dharma dengan hiasan lambang Tri Dharma yaitu Yin Yang, Swastika dan Genta Rohani, penggunaan gerbang dengan bentuk Stupa ini untuk menggambarkan bahwa kelenteng Sumber Naga ini merupakan tempat ibadah bagi umat Tri Dharma.
Kelenteng ini sebenarnya bernama Liong Tjwan Bio yang berarti Kelenteng Sumber Naga. Penggunaan nama dalam bahasa Indonesia itu dilakukan sejak masa pemerintahan Orde Baru. Konon, kelenteng Sumber Naga ini sudah ada sejak tahun 1865 dengan Kong Co Tan Hi Jin sebagai sesembahan utamanya.
Di halaman tengah terdapat sebuah panggung mini untuk pentas kesenian wayang potehi.
Kelenteng Sumber Naga terdiri dari beberapa ruangan. Ruangan
yang berada di sebelah kiri merupakan ruangan Tri Darma. Di dalam ruangan
terdapat tiga altar untuk Nabi Lao Tze, Budha Sakyawuni dan Nabi Kong Hu Cu.
Sedangkan di sebelah kanan terdapat ruangan altar untuk persembahan Kong Co Kwan Sing Tee Koen atau Dewa Kwan Kong. Di dekat ruangan ini terdapat ruangan untuk kantor dan tata usaha.
Sedangkan di sebelah kanan terdapat ruangan altar untuk persembahan Kong Co Kwan Sing Tee Koen atau Dewa Kwan Kong. Di dekat ruangan ini terdapat ruangan untuk kantor dan tata usaha.
Pada dinding depan ruangan Kwan Sing Tee Koen terdapat lukisan Kwan Sing Tee Koen dan ornamen bergambar naga dan harimau dalam warna emas.
Ruangan utama kelenteng Sumber Naga berada di bagian tengah. Di dalam ruangan utama kelenteng inilah terdapat arca Kong Co Tan Hu Cin Jin. Karena merupakan tempat ibadah, arca Kongso Tan Hu Cin Jin di ruangan utama kelenteng dengan berbagai aktifitas ibadahnya ini tidak diperbolehkan untuk difoto.
Seperti kelenteng Tjoe Tik Kiong di Pasuruan dan kelenteng Hok Swie Bio di Bojonegoro, di kelenteng Sumber Naga juga terdapat lukisan-lukisan kuno dengan kisah tentang sejarah dan legenda Tingkok kuno. Lukisan-lukisan dengan menggunakan media kertas dan tinta hitam itu terpajang memenuhi dinding di sebelah kiri dan dan kanan.
Di halaman luar di sisi samping ruangan kelenteng utama terdapat dapur umum,ruangan serba guna dan toilet. Pada masing-masing sisi halaman itu dihiasi oleh patung Naga dalam ukuran yang cukup besar.
Dalam setahun sekali, di kelenteng Sumber Naga diadakan acara
sembahyang rebutan bagi umat kelenteng dan pembagian beras bagi masyarakat yang
tidak mampu. Seperti yang dilakukan di kelenteng ini pada hari Sabtu tgl 31 Agustus 2012.
Sedangkan di halaman luar di depan gerbang kelenteng terdapat pepohonan yang cukup besar dan rindang. Pepohonan itu mungkin sudah berusia puluhan atau ratusan tahun melihat dari sosok dan bentuk batang dan akarnya.
www.jelajah-nesia.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar