Museum ini berada di pusat kota sehingga cukup mudah untuk menuju ke sana. Apalagi lokasinya yang berada tak jauh dari jalan raya dengan akses berbagai kendaraan umum yang melewatinya.
Di bagian depan museumn terpajang foto R.A. Kartini yang tampak anggun dengan mengenakan busana kebaya dan aksesoris adat Jawa. Rangkaian bunga yang menghias di bagian bawahnya semakin menambah pesona keagungannya.
Menyimak koleksi museum berupa foto-foto lama itu, kita seakan diajak mengenang sosok wanita pahlawan nasional itu dengan berbagai aktifitasnya.
Foto-foto lama yang berkaitan dengan RA. Kartini itu terpajang dalam beberapa ruangan. Mengawali dengan menyimak foto yang ada di ruangan I yaitu kamar pribadi RA Kartini di sisi timur, di dalamnya terpajang foto putra dari RA. Kartini yang bernama R.M. Soesalit.
Yang menarik, beberapa dari foto tentang R.M. Soesalit saat masa anak-anak itu ada yang mengenakan pakaian untuk anak perempuan. Sedangkan RM. Soesalit yang merupakan anak tunggal RA. Kartini itu berjenis kelamin laki-laki.
Menurut penjelasan petugas museum, hal itu dilakukan oleh suami RA. Kartini yaitu R.M.A.A. Singgih Djojo Adhiningrat yang berharap dan merindukan kehadiran anak perempuan dalam keluarga mereka.
Sebuah hal yang mengharukan karena RA. Kartini yang lahir: di Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 21 April 1879 itu wafat pada tanggal 17 September 1904 sewaktu melahirkan putra pertamanya itu.
Melanjutkan perjalanan di ruang kedua yang berada di bagian tengah museum, terdapat beberapa foto RA Kartini bersama dua saudara saudara perempuannya yaitu Kardinah dan Roekmini.
Selain itu juga terdapat foto seorang pria dan seorang wanita berkebangsaan Belanda yang merupakan sahabat RA. Kartini. Kepada mereka, RA. Kartini sering berkirim surat dan berkisah tentang keadaan bangsa dan wanita di Indonesia dengan berbagai buah pikiran dan harapannya.
Cara Jitu dan GRATIS Untuk Promosi Blog / Website
Sedangkan di Ruangan y`ng ketiga yang berada di bagian belakang museum terdapat cukup banyak foto RA. Kartini dalam berbagai pose. Ada yang berfoto dengan suaminya, dua saudara perempuannya, dan sebagainya.
Diantara foto-foto yang ada di ruangan ketiga itu ada foto RA. Kartini dan dua saudaranya sedang berfoto bersama dengan mengenakan pakaian Kimono. Ada juga foto RA. Kartini sedang mengajar bebrapa anak di Sekolah Kartini dengan menggunakan ruangan di salah satu bagian di pendapa yang ada di sekitar museum.
Ada rasa kagum saat saya menyimak foto-foto lama tentang RA. Kartini itu. Namun ada rasa prihatin dan miris juga karena beberapa foto itu ada yang tampak kusam, berjamur dan terkelupas pada beberapa bagiannya.
Lambat atau cepat , rusaknya foto-foto yang bersejarah itu bisa terjadi karena minimnya sarana perawatan foto-fnto tersebut di museum yang dilakukan dengan cara-cara yang biasa dan sederhana.
Tentunya hal itu membutuhkan perhatian dari pihak-pihak yang peduli tentang RA. Kartini dan sejarah perjalanan hidupnya. Ini penting untuk dilakukan agar Bangsa Indonesia tidak kehilangan sepenggal jejak kisah dan sejarah RA. Kartini yang berjasa dalam memperjuangkan emansipasi wanita Indonesia.
www.jelajah-nesia.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar