Tips Hamil

Sabtu, 14 Desember 2013

Berwisata Religi Di Gereja Yang Kuno dan Unik

Ada banyak bangunan gereja sebagai tempat beribadah umat Kristen dan Katolik di nusantara. Di antara gereja-gereja itu ada beberapa gereja yang merupakan bangunan lama dan bersejarah.


Sebagai bangunan kuno, tentu gereja-gereja itu memiliki kisah tersendiri. Baik tentang kisah sejarahnya dan keindahan arsitektur bangunannya yang unik dan khas. Berikut ini, saya mengajak Anda untuk berwisata religi ke gereja-gereja yang indah dan ada di Jawa Timur.







1. Gereja Santa Perawan Maria di Surabaya 

Bangunan yang menjulang cukup tinggi itu tampak unik dan menarik. Selain warna bangunannya yang berwarna merah bata karena didominasi oleh susunan batu bata, juga karena bentuknya yangseperti bangunan istana atau kastil di luar negeri.

Bangunan itu adalah gereja Katolik  Kelahiran Santa Perawan di Surabaya. Lokasinya berdekatan dengan SMA Katolik Frateran Surabaya dan berada di Jalan Kepanjen .Sekitar 400 meter   dari kawasan Monumen Tugu Pahlawan dan banyak terdapat bangunan kuno.

Menyimak bentuk gereja ini tampak keindahan pada setiap bagiannya. Atapnya yang berwarna hitam berpadu selaras dengan dinding bangunannya yang berwana merah bata dan ornamen-ornamennya yang berwarna putih.
Diantara ornamen-ornamen itu ada yang berupa salib dan patung-patung yang bernuansa gothic. Taman yang asri dengan berbagai jenis tanaman  menghiasi di sekitar gereja.

Gereja kuno ini dibangun pada tahun 1815. Sebelum dibangunnya Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria ini, sebelumnya di Kota Surabaya sudah dibangun sebuah Gereja Katolik yang pertama di Surabaya. Gereja itu bergaya Eropa yang terletak dipojok jalan Kepanjen dan Kebonrojo.

Pada awalnya dua orang pastor pada tanggal 12 Juli 1810, yaitu Hendricus Waanders dan Phillipus Wedding datang dari Belanda dengan kapal ke Surabaya. Pastor Wedding kemudian bertugas ke Batavia sementara Pastor Waanders menetap di Surabaya. Pastor Waanders sering mengadakan misa untuk umat Katolik di Surabaya. Yang kemudian dari hari ke hari jumlah umat Katolik semakin bertambah . Umat Katolik tersebut kemudian  berencana membangun sebuah gereja Katolik. 

Umat Katolik dapat merealisasikan membangun sebuah gereja pertama di pojok Roomsche Kerkstraat/Komedie weg (Kepanjen/Kebonrojo) atau sekitar di jalan Cenderawasih dan Merak yang  saat ini sudah tidak ada lagi bekas bangunannya . 

Gereja Katolik pertama itu kemudian rusak dan selanjutnya gereja dipindah  ke gedung baru di sebelah utaranya, tepatnya di jalan Kepanjen Kelurahan Krembangan Selatan di wilayah Surabaya Utara.


Gereja ini  merupakan gereja tertua yang masih ada di Surabaya, tetapi baru digunakan setahun kemudian pasca pembangunannya. Penundaan ini disebabkan karena gereja sempat dialihfungsikan sebagai rumah sakit darurat untuk menanggulangi wabah kolera.

Rancangan rasitek gereja yang bercorak gotik dibuat oleh seorang berkewarganegaraan Belanda, Westmaes. Ada kemiripan gereja ini dengan gerejaJjean Baptiste Antoine, Lessus, St.Jean Baptiste de Belleville paris yang dibangun pada 1854.
 Bangunan Gereja itu memiliki banyak pilar. Pilar pertama dipasang pada tanggal 18 April 1899. Pilar yang dibutuhkan sebanyak 790 buah dengan menggunakan  kayu galam yang didatangkan dari Kalimantan.

Peletakan batu pertama pembangunan gereja  dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 1899 oleh Pastor van Santen SJ. Untuk mendasari pilar dan bahan bangunan lainnya  tersebut menggunakan bahan yang  didatangkan dari Eropa .

Seluruh bangunan tembok dari bata yang juga didatangkan dari Eropa yang dipasang sesuai dengan warna aslinya. Khusus untuk bangunan kayu diambilkan dari kayu jati, sedangkan kap dan puncak menara dipakai sirap dari kayu besi. 

Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan gedung gereja tersebut secara total  adalah  : f. 165.000,00  dengan perincian untuk  Menara : f. 10.000,00 ; Pondasi : f. 60.000,00 ;- Bangunan : f. 95.000,00. Dengan keindahan dan keunikan pada bangunannya, Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria ini sering menjadi lokasi pemotretan yang bernuansa klasik baik untuk fashion, pre wedding atau kegiatan fotografi lainnya. 


2. Gereja Merah 

Gereja Merah, begitulah  warga di  Kota  Probolinggo – Jawa Timur menyebut bangunan ini.


Sesuai dengan namanya, bangunan tempat beribadah umat Kristiani itu memang berwarna merah pada semua bagiannya.
Selain warnanya yang tampak mencolok, keindahan bangunan dengan arsitekturnya yang indah dan  unik ini tentu memancing siapa saja yang melintas di Jalan Suroyo di kota Mangga ini.

 
Gereja Merah itu bernama lengkap  Gereja Protestan Indonesia Barat ( GPIB ) Immanuel. Selain dikunjungi oleh para umatnya, selama ini  Gereja Merah  juga sering dikunjungi oleh wisatawan dari nusantara dan mancanegara. 

 
 Wisatawan dari  mancanegara itu umumnya berasal dari Belanda.Mereka ingin mengetahui dan menyimak tentang pesona keindahan dan sejarah Gereja Merah. Gereja ini dibangun pada tahun 1862.

Gereja Merah yang struktur bangunannya sebagian besar terbuat dari besi baja ini dulu memang dibuat dan dirancang di Belanda. Setelah jadi, struktur bangunan dengan system bongkar-pasang (knock down) itu kemudian dikapalkan ke Probolinggo.

Sesampai di Probolinggo, struktur bangunan itu dirangkai kembali menjadi bangunan gereja.Pada masa lampau ,  dinding gereja berupa papan kayu biasa. Karena tidak rata , dalam perkembangannya dinding kayu itu kemudian  dilapisi dengan kayu lapis.




=============================================

Yang unik, di  dunia hanya ada dua gereja yang  bentuknya seperti ini, yaitu  satu di Denhaag, dan  yang satunya  lagi di  Gereja Merah  -  Probolinggo ini .Gereja merah ini dibangun oleh Pendeta Pati Rajawane, berdiri pada masa Belanda di bawah kepemimpinan Bupati Meijer, Bupati Probolinggo pertama.


 
Gereja Merah menempati lahan yang cukup luas dengan terdapat taman di sekitarnya.  Ornamen di bagian luar gereja tampak klasik dan bernuansa warna merah. Begitu juga dengan ornamen-ornamen yang ada di ruangan di  bagian dalamnya.

Di dalam ruangan gereja terdapat  sebuah Mimbar yang berbentuk piala dan  biasa digunakan dalam sakramen perjamuan kudus. Selain itu juga tedapat Cawan yang berukuran  kecil yang digunakan untuk meletakkan air baptisan pada sakramen Baptis.

 
Cawan itu  juga terbuat  dari baja, sehingga karena berat menyebabkan benda itu  tidak mudah digeser oleh satu orang saja. 

Tutup cawan itu sendiri  bisa dibuka untuk mengambil air baptis yang sudah dipersiapkan. Jika sedang tidak digunakan untuk melakukan sakramen baptis, cawan itu dibiarkan dalam keadaan kosong.

 Di altar gereja tua itu tertera tulisan ”Gebouwd Anno 1862”  yang berarti dibangun tahun 1862.

Tangga yang  menuju di balkon yang ada di Gereja Merah ini juga beberntuk menarik. Untuk Balkon biasanya digunakan sebagai tempat paduan suara gereja menyanyikan doa dan lagu-lagu pujian. 

Warna merah pada gereja ini ternyata memiliki makna simbolis dari warna darah sebagai bentuk pengorbanan Yesus Kristus kepada umatnya. Dengan keunikan bangunan dan kisah sejarahnya, Gereja Merah ini menjadi salah satu dari banyak bangunan kuno yang indah  dan bersejarah yang ada di sepanjang ruas jalan menuju ke alun-alun Kota Probolinggo.

3. Gereja Kayu Tangan Di Malang 


Melintas di padatnya pusat kota Malang, ada sebuah bangunan yang sangat menarik. Bangunan yang berwarna krem itu berukuran cukup besar dan megah. 

Sepintas, bentuk dan arsitekturnya seperti bangunan-bangunan yang bergaya gothic di mancanegara.

Bangunan dengan dua  menara yang tinggi itu ternyata adalah sebuah gereja kuno yang legendaris di daerah yang berhawa sejuk itu.
   

Keberadaan gereja tua ini menjadi saksi bisu perjalanan sejarah kota Malang dari masa ke masa. Pesona sejarah dan keindahannya menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan.

Gereja ini bernama lengkap Gereja Katolik Hati Kudus Yesus. Biasa dikenal dengan nama Gereja Kayu Tangan karena berada di kawasan Jalan Mgr. Soegijopranoto  - Kayutangan. 
Lokasinya tak jauh dari Toko Oen  yang legendaris.

Dalam perjalanan sejarahnya, Gereja Kayu Tangan ini menjadi saksi eksistensi umat Katolik sejak masa kolonial Belanda di Malang. 


Salah satunya yaitu dengan kehadiran paroki Hati Kudus Yesus (HKY) yang sudah ada sejak tahun 1987. Paroki ini dipimpin oleh Romo Godefriedus Daniel Augustinus Jonckbloet


Pada buku kenangan perayaan 100 tahun Paroki Hati Kudus Yesus -  Kayu Tangan  disebutkan bahwa pada awalnya paroki itu masih belum punya gereja sendiri dan masih menumpang di pendopo Kabupaten Malang. 

Saat itu pula, fungsi pendopo diantaranya berubah menjadi gereja Katolik yang  lengkap dengan orgel, kamar pengakuan dosa, mimbar dan bangku komuni.

Arsitektur bangunan gereja menunjukkan ciri khas bangunan masa peterngahan abad 19. Dari gaya Neo-gothicnya, bangunan ini sepertinya terinspirasi dari salah seorang arsitek Belanda yang sangat dikenal pada masanya, yaitu Dr. PHJ. Cuypers (1827-1921). 

 
Ciri-ciri bangunan seperti itu terlihat  dari model strukturnya yang memiliki kerangka kokoh pada dinding dan atap yang berfungsi sebagai penutup. 
  
Selain itu juga pada  jendela dan pintu yang besar pada dinding yang dibangun dengan konstruksi skelet. Salah satunya terdapat pada tembok luar gereja yang ditopang tiang peyangga dinding berbentuk persegi.
  

Ciri yang lainnya  adalah bangunan dengan konsep yang memberi keleluasaan cahaya dalam gedung gereja . Dan yang terindah dari gereja ini pada konsep cahaya adalah pemakaian kaca bergambar yang disebut stained glass sebagai pencerahan mistik.Karena dalam keyakinan mereka Tuhan dipahami hadir di mana saja seperti cahaya.

 
Gereja ini didirikan pada tahun 1905 dan diarsiteki oleh MJ Hulswit , murid sekolah Quelinus yang dikepalai PJH Cuypers, arsitek Belanda ahli restorasi gereja-gereja  gothic.Pada awalya di kanan kiri bagian depan gereja tidak terdapat menara kembar yang menjadi ciri khas gothic.
Menara setinggi 33 meter itu baru ada dan bentuknya tidak berubah  hingga sekarang sejak bangunan direstorasi pada tahun 1930.Menara itu dibangun pada masa Mgr Clemens van der Pas, O.Carm ketika diangkat sebagai Prefek Apostolik Malang pertama tahun 1927.Pembangunan gereja dilakukan sesuai rencana arsitek Ir Albert Grunberg. Sedangkan, menara yang ada di Gereja Kayu Tangan dirancang oleh Ir. Marius J. Hulswit pada tahun 1905.
Di dalam ruangan gereja terdapat pilar-pilar lengkung yang cukup tinggi sehingga ruangannya tampak lega dan luas. Pada dindingnya terdapat pajangan lukisan tentang kisah Yesus.Deretan bangku kayu yang panjang dan berwarna coklat tua menjadi tempat duduk umat gereja.Pada bagian depan terdapat patung Yesus dan Bunda Maria.

Yang menarik,ternyata menara gereja ini pernah sebanyak dua kali sejak dibangun 1930.Yang pertama, menara runtuh pada 10 Februari 1957 ketika sedang ada khotbah di dalam gereja. Sebuah salib di ujung menara runtuh, dan menimbulkan lubang besar pada atap gereja. 

Kemudian peristiwa yang kedua terjadi pada 27 November 1967 karena konon akibat ditabrak oleh sebuah pesawat terbang.Pada persitiwa  ini juga disertai dengan ledakan yang mengagerkan akibat jatuhnya salib seberat 108 kg.


Ketika itu, bruder yang ada di gereja mengira ada lemparan granat. Namun tidak begitu , karena ternyata salib itu diserempet pesawat yang sedang mengalami kerusakan mesin.Sampai saat ini gereja yang indah dan legendaris itu masih berdiri denga kokoh dan menjadi tempat ibadah bagi umat Katolik di Malang.



Dijual Tablet Smartfren New Andromax Tab 7.0 

Hadiah Lomba dari Vivanews. 

Kondisi 100% Baru, Lengkap dan Tersegel.

Harga Penawaran Rp 1,5 juta

Barang Langka - Stock Galeri Smartfren Sudah Kosong Lama

Harga Tablet Smartfren New Andromax Tab 8.0 Rp 2,3 juta

Kontak Agung - 0823 3388 7121

=====================================================================





 ====================



Artikel-artikel Menarik lainnya bisa Anda baca 

di Link berikut ini :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar