Tips Hamil

Jumat, 06 Desember 2013

Menyimak Jejak Industri Rokok Di Museum Kretek

Selain House Of Sampoerna di kota Surabaya yang menyimpan jejaksejarah  industri  rokok di Indonesia, ternyata ada museum serupa di Kota Kudus - Jawa Tengah. Museum itu bernama Museum Kretek. Sesuai dengan namanya, di museum itu kita bisa menyimak salah satu jejak sejarah industri rokok kretek di Indonesia. 


Museum Kretek  ini  terletak di Jalan Getas Pejaten Kudus dan diresmikan pada tanggal 3 Oktober 1986 oleh Soeparjo Rustam,  Gubernur Jawa Tengah .Banyak hal yang menarik bisa dijumpai di museum itu, yang pada umumnya berkaitan dengan raksasa industri rokok yang berpusat di kota Jenang itu pada masa lampau.


Melalui koleksi-koleksinya, siapa sangka jika industri rokok itu bisa tetap bertahan dan berkembang pesat  hingga saat ini .Jauh sebelum Djarum merajai dunia rokok kretek di Kudus pada era setelah kemerdekaan, seorang bernama Nitisemito merupakan  pengusaha tembakau  yang paling sukses di awal abad ke-20.



 Sebelumnya juga tercatat nama H. Jamhari yang mengenalkan rokok kretek pada akhir abad ke-19.  Hal itu berawal dari penyakit sesak di dada, H. Jamhari mencampur cengkeh , tembakau, dan berbagai rempah yang sudah dirajang untuk dijadikan lintingan rokok. 


Tetapi  booming rokok kretek terjadi pada masa Nitisemito. Di bawah label Tjap Bal Tiga H.M Nitisemito yang lebih diakrabi dengan Bal Tiga, Nitisemito memulai kisah suksesnya pada tahun 1914. Pada tahun 1938, usaha Nitisemito mencapai puncak keemasan. 


Saat itu Nitisemito memiliki 10.000 pekerja dan memproduksi 10 juta batang rokok setiap harinya. Bahkan, saat itu pula Nitisemito mempunyai seorang tenaga pembukuan yang berasal dari Belanda. Suatu prestasi yang membanggakan di saat masih jamak seorang pribumi menjadi budak Belanda, tapi Nitisemito malah memperkerjakan seorang Belanda. 



Tercatat juga dalam sejarah bahwa Nitisemito adalah pengusaha pertama yang melakukan promosi dengan menyewa pesawat Fokker untuk menyebarkan pamflet kretek dagangannya. 




Promosi kreatif lainnya adalah memberikan bonus piring, gelas, radio, dan barang lainnya kepada pembeli rokok kreteknya. Sebuah inovasi dan startegi  luar biasa untuk seorang pengusaha pribumi pada jamannya, 


Awal ambruknya usaha konglomerat ini adalah ketika Nitisemito tutup usia pada tahun 1953. Tanpa generasi penerus dan perselisihan di antara ahli warisnya, perusahaan Bal Tiga pun ambruk. Selain itu, perang dunia kedua dan munculnya perusahaan rokok baru seperti Djarum juga memperburuk kondisi Bal Tiga.
Begitulah sekelumit sejarah tentang industri rokok di Kudus yang diskisahkan dalam museum ini. selain itu museum ini juga menampilkan koleksi berupa foto-foto dan dokumen lama. Ada juga koleksi aneka rokok kretek produksi masa lampau.


 Selain itu juga ada  diorama yang menggambarkan kegiatan pembuatan rokok kretek secara tradisional. Mulai dari bertani tembakau, memilih, menjemur, dan merajang tembakau untuk isi rokok. Tak lupa klobot jagung dikeringkan untuk pembungkus lintingan rokok, serta alat-alat tradisional untuk membuat rokok .
Sayang, koleksi-koleksi di museum Kretek yang sebanarnya cukup megah  ini tampak kurang terawat dan dibiarkan apa adanya. Banyak koleksinya yang tampak kotor, lembab dan berdebu. Sangat kontras jika dibandingkan dengan koleksi yang ada di House of Sampoerna.
Di halaman luar kawasan museum yang sangat luas ini juga terdapat Rumah adat Kudus yang khas ,  klasik dan artistik. Ada juga arena permainan lainnya berupa  mini theater, kolam renang dan water boom. Taman yang teduh oleh rindangnya pepohonan menaungi sekitarnya.



Dijual Tablet Smartfren New Andromax Tab 7.0 

Hadiah Lomba dari Vivanews. 

Kondisi 100% Baru, Lengkap dan Tersegel.

Harga Penawaran Rp 1,5 juta

Barang Langka - Stock Galeri Smartfren Sudah Kosong Lama

Harga Tablet Smartfren New Andromax Tab 8.0 Rp 2,3 juta

Kontak Agung - 0823 3388 7121

=====================================================================






==============================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar