Pudak, begitulah nama kuliner ini. Bentuknya cukup unik dan khas yang menggelembung menyerupai karung atau kantong. Bahan pembungkusnya juga menggunakan bahan alami berupa pelepah pinah yang kemudian dijahit sedemikian rupa.
Pudak ini merupakan oleh-oleh khas di Kota Gresik - Jawa Timur. Cukup mudah untuk memperoleh dan membeli kue pudak ini karena banyak dijual di penjuru kota Gresik.
Rasa Pudak ini
cukup nikmat dengan tekstur yang kenyal tapi lembut. Ukurannya sebesar genggaman tangan remaja. Terasa cukup mengenyangkan bila memakan 2-3 bungkus pudak.
Proses pembuatan pudak ini tergantung pada adanya Ope ( pelepah pinang ) sebagai pembungkusnya. Entah karena faktor keuletan serat-seratnya atau faktor lainnya, Ope sudah sejak lama digunakan untuk membungkus pudak.
Para pembuat pudak tetap bertahan menggunakan Ope walau saat ini tersedia plastik atau kermasan lainnya yang lebih mudah dan praktis.
Pangkal pelepah daun pinang itu sendiri harus disamak lebih
dahulu untuk memisahkan kulit luar dan kulit dalam. kulit bagian dalam inilah
yang dimanfaatkan.
Setelah Ope dibersihkan dan dipotong-potong sesuai ukuran,
kemudian dilipat dan dijahit dengan alur seperti huruf L tanpa sudut.
Sehingga sisi dan dasarnya tertutup dan membentuk ruang seperti
gelas atau contong . Setelah adonan dituangkan di dalam contong, ujung kemasan
yang terbuka dikuncupkan dan diikat dan selanjutnya dikukus.
Cara menjual Pudak juga menarik karena pudak dalam bentuk
rentengan yang digantung secara berjajar. Konon, cara menjual pudak dengan cara
menggantung ini selain untuk menarik perhatian, juga bisa menajdikan pudak lebih
tahan lama. Disamping juga bisa menguarkan bau harum pudak.
Ada tiga jenis Pudak yang biasa dijual di
berbagai sudut Kota Gresik seperti di Jalan Veteran atau di Jalan Sindujoyo
dengan harga Rp 15.000- Rp 20.000 per renteng yang berisi 10 bungkus.
Pada dasarnya bahan pembuat kue pudak adalah
tepung beras / tepung sagu , santan, dan gula pasir / gula merah.
Yaitu pudak yang berwarna putih yang terbuat
dari tepung beras dan gula pasir, pudak yang berwana coklat yang terbuat dari
tepung sagu dan gula jawa, dan pudak
yang berwarna hijau yang terbuat dari tepung beras , gula pasir dengan pewarna
dan aroma daun pandan.
Jenazah Utuh Terkubur 35 Tahun
Penampakan Jin,Tuyul dan Pocong Di Tuban
Uang Bung Karno
Candi Unik Di Bawah Tanah
Situs Pemukiman Kerajaan Majapahit
Patung Budha Tidur Raksasa
Mitos Siluman Buaya Putih
Gerbang Kerajaan Majapahit
Makam Sunan Bonang - Tuban
Makam Islam Yang Berbentuk Candi di Lamongan
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Rumah Abu The di Surabaya
Aksi Anak Yang Menegangkan di Watu Ondo
-----
Indahnya Arca Dewa Wisnu
Uang Bung Karno
Candi Unik Di Bawah Tanah
Situs Pemukiman Kerajaan Majapahit
Patung Budha Tidur Raksasa
Mitos Siluman Buaya Putih
Gerbang Kerajaan Majapahit
Makam Sunan Bonang - Tuban
Makam Islam Yang Berbentuk Candi di Lamongan
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Rumah Abu The di Surabaya
Aksi Anak Yang Menegangkan di Watu Ondo
-----
Indahnya Arca Dewa Wisnu
www.jelajah-nesia.blogspot.com
artikelnya bagus banget.
BalasHapusJangan lupa ikutan lomba blog 'Jelajah Kuliner Unik Nusantara' ya. Hadiahnya wisata kuliner di 5 kota Indonesia bareng Daihatsu. Yuk ikutan, tinggal 3 hari lagi lho! Info --> http://bit.ly/jelajahkuliner :D