Ada banyak bangunan kuno di sekitar kawasan Monumen Tugu Pahlawan - Surabaya. Salah satunya adalah bangunan yang dikenal dengan nama Gedung Lindeteves.
Bangunan yang cukup megah dan terawat dengan baik ini berada di sudut perempatan Jalan Kebon Rojo dan Jalan Pahlawan.
Siapa sangka, gedung ini merupakan saksi bisu karena pernah menjadi gudang senjata tentara Jepang ketika menduduki kota Surabaya pada masa lampau.
Dalam ukuran yang lebih kecil, melihat gaya dan arsitektur bangunan yang berwarna
oranye dan putih ini, secara sepintas
mengingatkan saya pada gaya dan arsitektur bangunan Gedung lawang Sewu dan Gereja Blenduk di Semarang serta
bangunan-bangunan era Kolonial Belanda lainnya.
Bangunan gedung Bank Mandiri sebagai penggunanya untuk saat ini tersebut
sangat luas. Tampak sebuah menara
yang menjulang cukup tinggi
dengan jam analog yang menunjukkan waktu dan masih berfungsi hingga saat ini.
Pada bagian dinding bangunannya terdapat lampu-lampu
penerang dengan bentuknya yang klasik.Di bagian depan bangunan ini terdapat
gerbang yang bagian atasnya berbentuk setengah lingkaran dengan pintu besi yang kokoh.
Di dekat gerbang ini terpajang tiga buah batu marmer yang berwarna hitam. Batu marmer yang pertama bertuliskan Gedung
PT Bank Dagang Negara ( Persero ) Cabang Surabaya Pahlawan.
Menurut kedua prasasti, Gedung yang dibangun tahun 1913 ini merupakan gedung milik Perusahaan Daerah Lindeteves milik pemerintah kolonial Belanda .
Gedung ini dibangun pada tahun 1911. Perancangnya adalah biro arsitek Hulswit, Fermont dan Ed. Cuypers dari Batavia (Jakarta)
Setelah Belanda takluk, pada masa Kolonial Jepang, gedung ini beralih
fungsi menjadi Kitahama Butai, yaitu bengkel dan gudang untuk menyimpan peralatan perang
dan kendaraan tempur tentara Jepang.
Pada pertempuran hebat tgl 1 Oktober 1945 antara
pejuang ‘ Arek-arek Suroboyo ‘ dengan
pasukan tentara Jepang, pejuang Indonesia berhasil merebut gedung ini dengan
mendapatkan rampasan perang berupa meriam ringan, panser dan tank.
Dengan latar belakang dan kisah sejarahnya nya yang heroik,
gedung ini ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya berdasarkan SK no
188.45/251/402.104/1996 no urut 35.
Saat ini beberapa bagian dari Gedung ini digunakan sebagai
perkantoran. Dengan bentuk dan gaya
bangunan yang khas dan klasik, gedung ini sering menjadi lokasi pemotretan
oleh para fotografer baik untuk
sekedar berlatih, fashion dan pre-wedding.
Free Trial 41.000 Movies + TV Episode = Amazon Prime
======================================================================
======================================================================
======================================================================
Dijual Tablet Smartfren New Andromax Tab 7.0
Hadiah Lomba dari Vivanews.
Kondisi 100% Baru, Lengkap dan Tersegel.
Harga Penawaran Rp 1,5 juta
Barang Langka - Stock Galeri Smartfren Sudah Kosong Lama
Harga Tablet Smartfren New Andromax Tab 8.0 Rp 2,3 juta
Kontak Agung - 0823 3388 7121
====================
di Link berikut ini :
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus