Hal ini karena makam R.A. Kartini berada di Desa Bulu yang merupakan daerah pinggiran dan berjarak sekitar 22 Km dari pusat kota Rembang - Jawa Tengah. Dengan berada di atas bukit kecil juga menjadikan makam ini seolah semakin tersembunyi lokasinya.
Tak ada monumen besar sebagai penanda lokasi menuju ke Makam R.A. Kartini. Di tepi jalan raya Bulu menuju ke Blora hanya terdapat gapura kecil yang bertuliskan nama lokasi Makam R.A. Kartini. Bila sebelumnya tidak bertanya pada warga setempat dan tidak menyimak gaputa itu dengan cermat, tentu gapura penanda lokasi itu akan terlewatkan.
Setelah melewati gapura itu kemudian melewati jalan yang cukup rindang dengan deretan pohon Kapuk ( Randu ) di kanan dan kirinya. Aneka jenis tanaman menjadi penghias sepanjang jalan. Sekitar 300 meter sampailah ke Makam R.A. Kartini yang berada dalam kompleks makam-makam keluarga Bupati Rembang pada masa lampau.
Makam yang di bagian depannya terdapat monumen patung R.A. Kartini yang berdiri dan membawa buku itu dinaungi oleh bangunan yang berbentuk cungkup dan berlantai keramik. Pada umumnya puluhan makam dan nisan yang ada di sana terbuat dari batu marmer.
Di bagian depan terdapat prasasti yang berisi ucapan terima kasih kepada keluarga Ibu Tien Soeharto yang telah memberikan dana dan bantuan pembangunan makam ini. Prasasti lainnya bertuliskan surat keputusan dari Presiden Soekarno tentant penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada R.A. Kartini.
Makam Kartini berada di tengah-tengah makam yang lainnya bersama istri pertama Djojo Adiningrat yang bernama Soekarmilah Djojo Adiningrat serta anak istri dari keduanya yang bernama Srioerip Djojo Adiningrat .
Terdapat pagar khusus untuk ketiga makam tersebut yang di sekitarnya bergantungan foto-foto dan lukisan R.A. Kartini pemberian dari para peziarah.Yang menarik, ada tulisan yang berisi himbauan bagi para peziarah untuk tidak memotret dalam posisi berdiri sebagai bentuk penghormatan bagi jenazah yang dimakamkan di sana.
R.A Kartini yang lahir pada tanggal 21 April 1879 adalah putri ke-2 dari 5 bersaudara, dari pasangan Raden Mas Adipati Aryo Samingun Sosroningrat, Bupati Jepara (1880-1905) dengan ibu Mas Ajeng Ngasirah.
Beliau yang menikah dengan Bupati Rembang K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat wafat pada tanggal 17 September 1904 dalam usia 25 tahun setelah melahirkan putra pertamanya.
Jenazah Utuh Terkubur 35 Tahun
Penampakan Jin,Tuyul dan Pocong Di Tuban
Makam Panjang 9 Meter
Rolls Royce Kuno Dinasti Sampoerna
Uang Bung Karno
Candi Unik Di Bawah Tanah
Situs Pemukiman Kerajaan Majapahit
Patung Budha Tidur Raksasa
Mitos Siluman Buaya Putih
Gerbang Kerajaan Majapahit
Makam Sunan Bonang - Tuban
Makam Islam Yang Berbentuk Candi di Lamongan
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Rumah Abu The di Surabaya
Aksi Anak Yang Menegangkan di Watu Ondo
-----
Indahnya Arca Dewa Wisnu
Makam Panjang 9 Meter
Rolls Royce Kuno Dinasti Sampoerna
Uang Bung Karno
Candi Unik Di Bawah Tanah
Situs Pemukiman Kerajaan Majapahit
Patung Budha Tidur Raksasa
Mitos Siluman Buaya Putih
Gerbang Kerajaan Majapahit
Makam Sunan Bonang - Tuban
Makam Islam Yang Berbentuk Candi di Lamongan
Monumen Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk
Rumah Abu The di Surabaya
Aksi Anak Yang Menegangkan di Watu Ondo
-----
Indahnya Arca Dewa Wisnu
www.jelajah-nesia.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar